1.200 Sapi di Aceh Tamiang Terjangkit PMK

Aceh

1.200 Sapi di Aceh Tamiang Terjangkit PMK

Agus Setyadi - detikSumut
Selasa, 10 Mei 2022 15:46 WIB
Virus PMK sudah menyerang sapi di Sidoarjo, sejumlah petugas melakukan penanganan dengan hazmat
Ilustrasi sapi terjangkit PMK (Foto: Dok Dinas Peternakan Sidoarjo)
Aceh Tamiang -

Sebanyak 1.200 ekor sapi di Aceh Tamiang, Aceh dilaporkan terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). 10 ekor di antaranya ditemukan mati.

"Jumlah angka terinfeksi menurut data dari Dinas Peternakan Aceh Tamiang itu mencapai 1.200 ekor, dengan gejala luka di kaki, di mulut, dan di gusi," kata Kepala Dinas Peternakan Aceh Rahmandi saat dimintai konfirmasi wartawan, Selasa (10/5/2022).

Rahmandi mengatakan, hewan ternak yang terserang PMK diketahui baru terjadi di wilayah Aceh Tamiang. Pihaknya juga telah membawa sampel dari Aceh Timur ke laboratorium namun hingga kini belum keluar hasilnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara baru ada hasil laboratorium yang dapat kami jadikan dasar bahwa ini terkena wabah PMK itu baru Aceh Tamiang," jelasnya.

Dia meminta masyarakat tidak panik karena penyakit tersebut tidak menular ke manusia. Menurutnya, penularannya terjadi antar hewan ternak seperti kambing ke sapi atau sapi ke kerbau.

ADVERTISEMENT

"Kami sedang mensosialisasikan ke masyarakat agar jangan panik karena dari seribu yang terinfeksi cuma sepuluh yang mati. Tidak sampai satu persen. Itu pun anaknya, induk sapi tidak ada yang mati. Kematian rendah, cuma angka penularan tinggi," ujarnya.

Selain itu, Bupati Aceh Tamiang juga disebut telah menyurati Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk menangani penyakit tersebut. Gubernur Nova kemudian menyurati menteri terkait untuk penanganan.

"Tindak lanjutnya menteri sudah memutuskan lalu lintas (hewan ternak) di Aceh Tamiang itu diisolir tidak boleh lagi keluar masuk. Nanti mungkin besok atau lusa pak Dirjen atau menteri akan turun ke Aceh Tamiang dalam rangka melihat apa kira-kira yang bisa dibantu untuk memulihkan perekonomian," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi tak main-main dalam memberantas PMK dari hewan ternak. Jokowi meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberlakukan lockdown zonasi untuk mencegah mutasi penyakit tersebut.

Mentan Syahrul Yasin Limpo menjelaskan soal lockdown zonasi. Menurutnya, lockdown zonasi dilakukan sesuai lokasi hewan tersebut terpapar PMK.

"Kita lihat seperti apa level penyakitan yang ada, kalau tingkat desa ya isolasi tingkat desa. Kalau level kecamatan ya lalukan lockdown tingkat kecamatan, karena mutasi melalui kontak langsung atau airborne kurang lebih bisa jatuh sampai 3 km jadi harus sisihkan ke sana," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo di Gedung Negara Grahadi Surabaya usai menghadiri rakor bersama Forkopimda Jatim, Senin (9/5/2022) malam seperti dilansir detikJatim.

Syahrul mengatakan, PMK pada hewan ternak tidak berbahaya ke manusia asal tidak langsung mengonsumsi. Ia mengimbau warga tidak panik.

"Tidak berbahaya ke manusia, tentu jangan dikonsumsi yang sakit ya. Ini bisa diatasi, jangan ada kepanikan-kepanikan, kita coba atasi bersama" imbuhnya.




(agse/astj)


Hide Ads