Ada kebiasaan atau tradisi yang selalu ada saat berkunjung ke rumah keluarga yakni makan bersama. Namun perlu diingat jangan sampai berat badan malah naik karena kebiasaan tersebut.
Makan berlebihan dan kurang bergerak juga dapat menyebabkan berat badan bertambah dan berisiko terserang penyakit. Bagi yang sudah memiliki penyakit penyerta dapat berpotensi memperparah kondisinya dan mengakibatkan kematian.
Praktisi Kesehatan dr Yosef Fransiscus mengatakan mengonsumsi makanan berminyak, bertepung dan minuman manis saat Lebaran berpotensi membuat berat badan menjadi naik.
"Mengonsumsi kalori lebih tinggi dari yang tubuh butuhkan berpotensi membuat berat badan naik drastis. Misalnya tubuh membutuhkan sekitar 2.000 kalori, jumlah tersebut bisa sekaligus ada dalam satu porsi hidangan lebaran," ujarnya kepada wartawan, Rabu (4/5/2022).
Bukan hanya itu makanan yang mengandung gula seperti kue kering dan minuman manis jika dikonsumsi sering dalam porsi banyak juga menjadi pencetus kenaikan berat badan hingga obesitas dan berpotensi diserang penyakit diabetes.
"Penyebab berat badan naik dengan cepat juga bisa jadi karena kurang tidur dan kurang aktivitas fisik. Saat mudik, seringnya kita kurang beristirahat dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersantai," tutur dr Yosef.
"Saat tubuh kurang tidur, hormon insulin, leptin dan ghrelin menjadi tidak seimbang yang dapat memicu nafsu makan lebih tinggi sehingga durasi dan porsi makan bisa lebih banyak dari biasanya," sambungnya.
Ditambah lagi dengan kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga maka tubuh akan mengalami surplus kalori atau jumlah kalori yang masuk akan lebih banyak daripada yang dibakar.
"Sesekali kita boleh makan enak untuk kesenangan dan bersilaturahmi asal porsi tidak berlebihan. Waktu berlebaran atau berlibur, kita tetap perlu mengendalikan diri dalam urusan makanan karena sejatinya tubuh lebih membutuhkan makanan bernutrisi dan cukup istirahat," sebutnya.
Dia menyarankan agar ketika makan tidak berlebihan dan tergesa-gesa dapat membuat tubuh lebih cepat kenyang dan menyebabkan masalah pencernaan. Saat bersantap bersama keluarga atau kerabat, ambil makanan dalam porsi 20 persen lebih sedikit karena akan ada banyak kue Lebaran.
"Jangan memesan makanan dan camilan dalam jumlah banyak agar tidak perlu membawa pulang makanan ke rumah," tuturnya.
Tidak kalah penting, dr Yosef juga menyarankan agar masyarakat tetap aktif berolahraga sebagaimana dulu sering dilakukan pada masa awal pandemi agar tubuh tetap kuat dan imunitas terjaga.
"Masyarakat tidak (boleh) mengabaikan olahraga rutin karena olahraga adalah cara sederhana dan murah untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh, membantu mengendalikan kenaikan berat badan serta memelihara fungsi organ tubuh," tuturnya.
"Saat libur, nikmati waktu bersama keluarga dengan sering beraktivitas fisik agar tubuh kembali bugar dan kalori pun terbakar. Saat lebaran usai dan kembali beraktivitas maka aktivitas olahraga juga perlu diteruskan. Minimal tiga kali seminggu dengan durasi 15-45 menit. Durasi dan interval dapat ditambah seiring dengan kemampuan tubuh. Jenis olahraga yang dapat dilakukan antara lain jalan pagi, renang, dan jogging serta yoga," bilangnya.
(astj/astj)