Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi meminta masukan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam memimpin Provinsi Sumatera Utara. Edy meminta agar MUI memberikan teguran jika dirinya berbuat zalim.
"Silahkan tegur saya kalau saya melaksanakan kezaliman dalam memimpin," kata Edy di Medan, Sabtu (23/4/2022) malam.
Edy menyampaikan hal itu saat melaksanakan buka puasa bersama pengurus MUI Sumut serta kabupaten dan kota yang ada di Sumut. Dia berharap agar persatuan umat dijaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam acara itu, Edy juga menjelaskan soal acara buka puasa bersama yang dilakukannya setiap hari. Edy mengatakan acara ini selalu dihadiri banyak orang, untuk itu dia meminta agar protokol kesehatan tetap dijaga.
"Kegiatan buka puasa ini merupakan bentuk silaturahmi dan bukan untuk kepentingan politik. Di awal kita memberikan batasan pada pengunjung yang datang, namun itu tidak bisa dilakukan karena masyarakat antusias hadir ingin berbuka di sini. Jadi kita tidak bisa melarang, namun kita tetap mengedepankan protokol kesehatan," tuturnya.
Ketua MUI Sumut Maratua Simanjuntak menjadi penceramah dalam acara ini. Maratua dalam acara menyampaikan soal penciptaan langit dan bumi.
"Mari kita semua untuk lebih menghayati dan berpikir tentang makna dari penciptaan tersebut. Dimana tempat dan waktu yang dilalui di bumi ini sungguh sangat cepat dan singkat tanpa disadari," tuturnya.
Maratua juga memberikan pesan agar Gubsu Edy memanfaatkan waktu saat menjabat. Dia menitipkan pesan agar Edy mengedapankan persatuan umat.
"Saat ini, saya minta Pak Gubernur dapat memanfaatkan waktu yang tersisa untuk menyatukan seluruh umat Islam yang ada di Sumut," jelasnya.
(afb/afb)