Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi memasang kamera trap di lokasi warga yang dimangsa harimau. Ada 4 kamera trap yang akan dipasang.
"Tadi kita sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait ya, dan kawasan lokasi kejadian ini ada di kawasan hutan produksi yang menjadi areal konsesi PT. Putra Duta Indah Wood, dan bukan termasuk kawasan hutan lindung. Kita juga akan memasang 4 kamera trap untuk memastikan harimau mana ini, apakah harimau yang sempat memangsa warga sebelumnya atau yang baru," kata Kasi Wilayah II BKSDA Jambi, Didik Bangkit saat dihubungi, Kamis (21/4/2022), malam.
Dari pantauan pihak KSDA Jambi, kawasan lokasi kejadian itu juga tak jauh dari kawasan Hutan Lindung Gambut serta kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS). Pekerja yang berada di sekitar lokasi disebut sudah sering melihat keberadaan harimau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kawasan ini jaraknya dengan HLG itu sekitar 7 kilo ya, kalau TNBS sekitar 12 kilo. Karena harimau ini pernah dilihat oleh para pekerja di lokasi, namun harimau itu tidak melakukan penyerangan. Memang terkadang pekerja melihat harimau ini di hari tertentu saja, tetapi bukan artinya, kawasan itu sejak dulu jadi lokasi habitatnya kan," ujar Didik.
Didik menyebutkan, jika binatang seperti harimau itu memiliki sifat yang individu. Harimau juga memiliki wilayah teritorial sebagai lokasi habitatnya. Maka dari itu, BKSDA Jambi belum dapat memastikan bentuk harimau tersebut.
"Harimau ini kan punya wilayah teritorialnya, mungkin karena ini sudah menjadi wilayahnya maka bisa saja, lokasi lahan perusahaan itu jadi tempatnya kini. Apalagi di sekitaran lokasi ini kan juga masih lebat juga semak belukarnya," lanjut Didik.
Pemasangan kamera trap ini nantinya juga bertujuan untuk memastikan kondisi dan bentuk harimau yang melakukan serangan terhadap warga. Pihak KSDA juga akan mengambil langkah tepat terhadap harimau itu.
"Kalau nanti sudah terpantau bentuk dan kondisi harimau ini baru lah kita ambil langkah lain, namun sebelum mengambil langkah itu kita harus laporkan dulu ke pimpinan apakah harimau ini akan di selamatkan atau bagaimana. Karena kita belum bisa mengetahui kondisi harimau ini," terang Didik.
Sebelumnya, KSDA Jambi juga menerima laporan dari pihak pekerja jika sebelum korban ditemukan tewas, korban sempat diseret-seret oleh harimau itu. Korban dilaporkan diterkam harimau kala dirinya sedang BAB di sekitaran kanal air disemak belukar di wilayah lokasi perusahaan PT PDIW.
Kejadian serangan harimau terhadap warga ini pada Selasa malam (19/4) sekitar pukul 20.25 WIB. Korban bernama Bima ini diserang harimau saat berada di lokasi kawasan hutan bekas HPH milik PT. Putra Duta Indonesia Wood (PDIW) di Desa Puding, Kabupaten Muaro Jambi.
(afb/afb)