Perenungan Jumat Agung di Humbahas Dilaksanakan dengan Teatrikal

Perenungan Jumat Agung di Humbahas Dilaksanakan dengan Teatrikal

Tim detikSumut - detikSumut
Jumat, 15 Apr 2022 14:32 WIB
Teatrikal proses penyaliban Yesus oleh jemaat HKBP Pargodungan, Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan.
Teatrikal proses penyaliban Yesus oleh jemaat HKBP Pargodungan, Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan.Foto: Istimewa
Doloksanggul -

Perenungan kematian Yesus Kristus di salib oleh jemaat HKBP di Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan (Humbahas) dilakukan dengan teatrikal proses penyaliban. Pelaksanaan teatrikal tersebut digelar setelah pelaksanaan ibadah Jumat Agung.

teatrikal yang diawali dengan masa - masa penghakiman terhadap Yesus. Peragaan ini dilakukan di halaman gereja tua milik HKBP Pargodungan Dolok Sanggul. Selanjutnya proses perjalanan menuju Golgota di peragakan dengan mengelilingi Kota Dolok Sanggul.

Arak - arakan membawa salib dan peragaan penyiksaan terhadap Yesus dilakukan Naposobulung atau Pemuda HKBP Pargodungan Dolok Sanggul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaksanaan teatrikal jalan salib tersebut merupakan pelaksanaan rutin yang digelar setiap tahunnya di Dolok Sanggul. Tahun lalu tidak ada karena tahun lalu kita masih dalam kondisi darurat Covid 19," terang pemandu Jalan Salib, Pdt Marjuang Sitindaon Sth, Jumat (15/4/2022).

Marjuang mengatakan bahwa saat ini sudah mulai longgar. Karena itu, kegiatan Jalan Salib dapat gelar untuk pertama kalinya setelah Covid.

ADVERTISEMENT

"Sehingga dapat menjawab kerinduan warga untuk melihat peragaan tentang penyiksaan Yesus untuk kemenangan dan keselamatan umat manusia," terang

Inti dari pelaksanaan Jalan Salib menurut Marjuang adalah penerapan pesan penderitaan Yesus untuk menyelamatkan manusia. Pesan yang ingin diberikan kepada masyarakat adalah beta berharganya manusia dihadapan Tuhan.

Ketika manusia berdosa Tuhan tidak pernah melepaskan dan membiarkan manusia berdosa. Dalam peristiwa salib ini mengingatkan Allah tidak pernah putus kasihnya agar manusia itu dekat denganNya.

Setelah melaksanakan prosesi jalan salib dalam bentuk teatrikal, umat HKBP Pargodungan Doloksanggul memasuki ibadah Hening yang disebut dengan nama Ulaon na Hohom.

Teatrikal jalan salib oleh jemaat HKBP Pargodungan, Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan.Teatrikal jalan salib oleh jemaat HKBP Pargodungan, Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan. Foto: Istimewa

Sekretaris Eksekutif Akademi Lutheran Indonesia, Pdt (Emeritus) Bonar H Lumban Tobing menuturkan bahwa Jumat Agung merupakan perayaan penting dari tiga hari menjelang paskah yang disebut triduum dan di Indonesia diterjemahkan sebagai Tiga Hari Suci.

Perayaan pertama adalah hari Kamis. Di HKBP disebut dalam buku ibadahnya sebagai hari penetapan perjamuan kudus. Pada hari Kamis itulah Yesus menetapkan perjamuan kudus pada murid - muridNya.

Hari kedua disebut Jumat Agung. Jumat Agung pada awalnya dalam kebiasaan gereja memuat kebaktian 5 kali, mengikuti jam-jam doa harian. Pelaksanaan ibadah ini mengikuti waktu-waktu yang dilalui Yesus pada hari Jumat itu.

Pukul 6 Yesus di depan Kayafas, pukul 9 di depan Pontius Pilatus, pukul 12 tergantung di Salib, pukul 3 Yesus mati, pukul 6 sore Yesus diturunkan dari salib. Sejumlah Gereja protestan masih melakukan lima kali kebaktian ini di Eropa.

"Untuk mengenang semua itu dibuat kebaktian. Namun sejumlah gereja sudah melakukan perubahan. Contohnya di HKBP sudah dilakukan kebaktian jam 2 yakni Ibadah Hening yang disebut dengan nama Ulaon na Hohom hingga pas di pukul 3 itulah mengenang Yesus menghembuskan nafasnya.

Hari ketiga disebut Sabtu Sunyi atau Sabbat Termulia atau Hari Sabtu Kudus. Sejumlah gereja melakukan kebaktian khusus untuk hari itu. Jika melihat perkembangan saat ini, Gereja protestan itu berubah.




(bpa/bpa)


Hide Ads