Polisi menangkap enam orang saat terjadi kericuhan dalam aksi unjukrasa mahasiswa menolak Presiden tiga periode di Palembang, Sumatera Selatan. Keenam orang itu akan segera dipulangkan.
"Kalau sekarang ini, masih kita lakukan pemeriksaan. Orang tua mereka akan kita panggil. Mereka rencananya akan kita berikan pembinaan dan kita kembalikan kepada orang tuanya," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi ketika dimintai konfirmasi, Selasa (12/4/2022).
Tri Wahyudi kemudian mengungkap identitas keenam orang tersebut. Dari keterangan Tri, tidak ada mahasiswa Palembang dari enam orang yang mereka amankan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi yang tiga itu kan pakai almamater Unsri (Universitas Sriwijaya) yang kuning, karena gelagatnya mencurigakan kita amankan. Saat diperiksa ternyata mereka ini dua orang driver ojol dan satunya mahasiswa asal Bekasi," ucap Tri Wahyudi.
"Nah untuk yang tiga lagi, satu pedagang dua lainya swasta dan wiraswasta. Mereka ini kan bukan mahasiswa tapi mau ikutan aksi demo mahasiswa, gelagat mereka juga mencurigakan," sambungnya.
Tri mengatakan enam orang yang diamankan itu bukanlah provokator kerusuhan. Mereka yang diamankan karena punya gerak-gerik yang tidak biasa saat demo terjadi.
"Kalau yang enam orang ini kita amankan saat belum terjadi ricuh. Nah kalau yang setelah kericuhan itu kita tidak tahu apakah ada yang diamankan atau tidak. Kalau pun memang ada, mungkin sudah di mediasi. Karena saat itu ada tuntutan bahwa mahasiswa aksi tidak boleh ditahan kan.Yang terlihat di video (mahasiswa diamankan) yang beredar itu bukan anggota kita ya," jelas Tri.
Sebelumnya, aksi unjukrasa mahasiswa menolak wacana Presiden 3 periode yang berlangsung di depan DPRD Sumatera Selatan berakhir ricuh. Polisi menyebut mengamankan enam orang dari kerumunan massa aksi.
"Ada 6 orang (terduga provokator yang diamankan)," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Mokhamad Ngajib ketika dimintai konfirmasi detikSumut, Senin (11/4).
(afb/afb)