Sebuah video yang menunjukkan seorang pria meratapi kematian ayahnya di sebuah gubuk di Banyuasin, Sumatera Selatan, viral di media sosial. Anak itu disebut menangis karena menyesal menolak tinggal bersama ayahnya di gubuk itu.
"Dedek ini menyesal karena tidak mau tinggal bersama ayahnya di pondok itu. Ayahnya Dedek bernama Andi Arsyad meninggal di usia 70 tahun, mereka merupakan warga Lampung Timur," ungkap Camat Muara Sugihan, Banyuasin, Welli Ardiansyah, Senin (11/4/2022).
Welli mengatakan Andi dan Dedek yang merupakan warga perantauan sering datang ke lokasi itu untuk mengadu nasib. Andi dan Dedek disebut sudah berulangkali dipulangkan ke Lampung Timur menggunakan dana bantuan warga dan pemerintah setempat, namun keduanya kembali lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di desa itu, kata Welli, Andi merupakan pengangguran dan Dedek bekerja sebagai pemanjat pohon kelapa. Keduanya tidak memiliki tempat tinggal, oleh karena itu warga desa berinisiatif untuk membuat pondok dengan sumbangan sukarela.
"Setelah dibuatkan pondok oleh warga dan masyarakat Gilirang, Dedek tidak mau tinggal bersama ayahnya di pondok tersebut (memilih menumpang ke rumah warga). Kemudian pada Kamis pagi tanggal 7 April 2022, Pak Andi menghembuskan nafas terakhirnya di pondok tersebut," ucapnya.
Soal meninggalnya Andi ini pun diketahui sendiri oleh Dedek yang datang untuk melihat kondisi ayahnya itu. Saat mengetahui ayahnya meninggal, Andi langsung berteriak meminta pertolongan warga sekitar.
"Atas kejadian itu, Kepala Desa Gilirang, perangkat dan warga bersama sama untuk menguburkan Pak Andi Arsyad di pemakaman umum di Desa Gilirang di hari yang sama dan dilanjutkan dengan takziah di rumah warga," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, video Dedek yang meratapi kematian ayahnya di sebuah gubuk viral di media sosial. Dilihat detikSumut, Senin (11/4), dalam video terlihat Dedek yang memakai topi warna merah tertunduk lesu dan meratapi kematian ayahnya.
Yang menjadi sorotan dalam video itu adalah kondisi rumah mereka, sangat jauh dari kata layak huni. Berdinding papan bolong dan beratap daun nipah. Hanya ada tikar untuk sebagai alas jenazah ayahnya yang terbaring kaku di lantai rumah panggung itu.
Camat Muara Sugihan, Banyuasin, Welli Ardiansyah membenarkan kejadian di video viral tersebut terjadi di wilayahnya. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (7/4/2022), lalu.
"Iya benar, itu kejadianya pada (Kamis) 7 April 2022 lalu," kata Welli ketika dikonfirmasi.
(afb/afb)