Viral, Video Remaja Ratapi Kematian Ayahnya di Pondok Tak Layak Huni

Viral, Video Remaja Ratapi Kematian Ayahnya di Pondok Tak Layak Huni

Prima Syahbana - detikSumut
Senin, 11 Apr 2022 10:08 WIB
Tangkapan layar video viral akun Instagram @sayaphati .
Tangkapan layar video viral akun Instagram @sayaphati. (Foto: Istimewa)
Banyuasin -

Satu video yang memperlihatkan seorang remaja pria tengah meratapi kematian ayahnya di pondok kayu tak layak huni, viral di media sosial. Pria itu terlihat sangat sedih karena ayahnya meninggal dunia di gubuk mereka.

Dilihat detikSumut pada Senin (11/4/2021), dalam video berdurasi 18 detik itu, remaja yang mengenakan topi warna merah itu terduduk lesu dan meratapi kematian ayahnya.

Tangkapan layar video viral akun Instagram @sayaphati .Tangkapan layar video viral akun Instagram @sayaphati. (Foto: Istimewa)

Pria itu terlihat tengah menangis dengan kondisi tertunduk di dalam pondok yang tak berdinding dan hanya beratapkan daun nipah itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang menjadi sorotan warganet dalam video itu adalah kondisi rumah mereka. Sangat jauh dari kata layak huni. Berdinding papan bolong dan beratap daun nipah. Hanya ada tikar untuk mengalas jenazah ayahnya yang terbaring kaku di lantai rumah panggung itu.

Rumah itu merupakan salah satu potret kemiskinan yang masih ada di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Pada narasi video TikTok yang diunggah akun Instagram @sayaphati itu, disebutkan bahwa peristiwa memilukan tersebut terjadi di kawasan Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Camat Muara Sugihan, Banyuasin, Welli Ardiansyah membenarkan kejadian di video viral tersebut terjadi di wilayahnya. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (7/4/2022), lalu.

"Iya benar, itu kejadianya pada (Kamis) 7 April 2022 lalu," kata Welli ketika dikonfirmasi.

Welli menuturkan, peristiwa memilukan itu terjadi di Desa Gilirang. Jenazah ayah remaja itu, dimakamkan di pemakaman umum desa setempat pada hari itu juga.

"Kejadiannya itu terjadi di Desa Gilirang. Jenazah ayahnya juga sudah dimakamkan dibantu pemerintah desa dan warga setempat," terang Welli.




(dpw/dpw)


Hide Ads