Jalan Provinsi di Bengkulu Digali jadi Lahan Tambang Batu Bara

Bengkulu

Jalan Provinsi di Bengkulu Digali jadi Lahan Tambang Batu Bara

Hery Supandi - detikSumut
Senin, 11 Apr 2022 16:40 WIB
Lokasi jalan yang kini berbubah lahan tambang.
Lokasi tambang batu bara. (Foto: Hery Supandi)
Bengkulu -

Jalan provinsi sepanjang 2,6 kilometer di Desa Gunung Payung, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara digali oleh satu perusahaan tambang batu bara di sana.

Jalan itu kini telah menjadi lahan tambang dengan lubang besar yang menganga. Pihak perusahaan sempat mengganti dengan membuat rute jalan baru, tetapi diprotes warga karena kualiatasnya tak baik dan berbahaya untuk dilalui.

Kepala desa Gunung Payung, Muhammad Hatta mengatakan, penggalian jalan telah dilakukan tahun 2018 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jalan milik provinsi Bengkulu tersebut sudah tidak ada lagi dan berubah menjadi galian tambang batu bara," kata Hatta saat ditemui, Minggu (10/04/2022).

Hatta menjelaskan, awalnya pihak pertambangan beraktivitas di sekitar jalan tersebut. Namun pada tahun 2018 hingga saat ini jalan mulai hilang akibat galian batu bara. Perusahaan kemudian membuat jalan pengganti pada 2020 lalu.

ADVERTISEMENT

"Dibuat jalan pengganti namun menjadi lebih jauh dan kualitasnya buruk," ungkapnya.

Hal serupa juga diungkapkan Muhktarudin, warga Desa Gunung Payung. Dia mengatakan, jalan provinsi yang selama ini digunakan warga menuju Kecamatan Napal Putih telah terputus akibat galian tambang batu bara.

"Sejak tahun 2018 lalu jalan provinsi telah ditambang oleh perusahaan batu bara," kata Muhktarudin.

Muhktarudin mengungkapkan, tahun 2020 tahun pihak tambang membuat jalan lain sebagai pengganti jalan yang dirusak, namun baru sepanjang 1,5 kilometer.

Asisten II Pemprov Bengkulu, Fachriza Yahya mengatakan, belum mengetahui persoalan itu. Pihaknya akan memanggil Dinas PUPR untuk mencari tahu kepastian alih fungsi jalan di sana. Dia juga akan meminta PUPR untuk berkoordinasi dengan pemda setempat dalam menyelesaikan masalah itu.

"Kita akan tanyakan ke PUPR terkait adanya jalan yang dirusak, karena saya belum menerima laporan dari PUPR," kata Fachriza, Senin (11/04/2022).




(dpw/dpw)


Hide Ads