Demi mencegah terjadinya kericuhan lagi, Polisi dan TNI mempertebal keamanan saat pleno tingkat PPK di 7 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). Pengamanan dilakukan dengan penambahan personel dari Raider, Brigif, dan Brimob.
"Ya tetap kita pertebal, kita dapat bantuan dari Raider 2 peleton, Brigif sekitar 2 peleton, dan tambahan 1 kompi dari Brimob," kata Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto, Jumat (29/11/2024).
Koko menjelaskan personel tambahan tersebut masing-masing sudah disebar di 7 PPK yang ada di wilayah Muratara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas ada pengamanan untuk sidang plenonya, di sana sudah ada pasukannya. Pasukannya kita siapkan juga di situ," ujarnya.
Koko membeberkan penempatan personel pengamanan paling banyak berada di PPK Kecamatan Rupit. Kemudian bakal dilanjutkan dengan pengawalan kotak suara menuju ke KPU.
"Sebab di PPK di wilayah tersebut, jumlah mata pilihnya yang paling banyak. Setelah pleno di PPK ini, personel pengamanan akan tetap melakukan pengawalan yakni pengawalan kotak suara ke KPU," bebernya.
Koko pun mengungkapkan sejauh ini situasi keamanan di Kabupaten Muratara masih berlangsung kondusif.
"Masyarakat Muratara mendukung juga terkait masalah kondusivitas di Muratara ini. Mereka juga mendukung Polisi dan TNI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pengamanan," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Polisi mengamankan dua pria pelaku penganiayaan saat kericuhan pemindahan kotak suara di Kantor Camat Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel). Dari tangan kedua pelaku, petugas juga mengamankan senjata tajam.
Diketahui, kericuhan terjadi di Kantor Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan pada Rabu (27/11) sekitar pukul 22.30 WIB.
Kasat Reskrim Polres Muratara AKP Sofian Hadi mengatakan pemicu kericuhan tersebut terjadi lantaran ada selisih paham antara kedua simpatisan saat proses pemindahan kotak suara.
"Penyebab kejadian kericuhan tersebut lantaran ada selisih paham antara kedua simpatisan pada waktu berada di PPK," katanya.
Akibat serangan dari pelaku tersebut, dua korban mengalami luka bacok. Yakni Edi Saputra dan Beki Subari.
"Untuk korban Edi mengalami luka robek pada bagian punggung sebelah kiri dan bawah, kemudian luka robek pada kepala bagian atas, samping kanan, dan kening serta benjol di bawah kelopak mata sebelah kiri," jelasnya.
"Sementara korban Beki mengalami luka robek pada bagian punggung sebelah kiri, dan luka lecet pada bagian dekat leher belakang," tambahnya.
(des/des)