Polda Jambi akan mempertebal keamanan pleno tingkat kecamatan hingga kota di Kota Sungai Penuh, Jambi. Hal ini dilakukan pasca insiden pembakaran dan perusakan kotak suara 5 TPS di Kota Sungai Penuh.
Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono mengatakan insiden itu menjadi evaluasi petugas keamanan untuk proses rekapitulasi suara selanjutnya. Dia mengatakan telah menyiapkan personel untuk mempertebal keamanan.
"Tentunya dari peristiwa ini menjadi pelajaran bagi aparat keamanan untuk betul-betul pada proses selanjutnya pada pleno di tingkat PPK (kecamatan) dan KPU Kota, kita mempertebal keamanan dan mudah-mudahan tidak terjadi pada saat tingkat pleno," kata Irjen Rusdi, Kamis (28/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penebalan personel ini juga akan diterapkan apabila ada pemilihan suara ulang (PSU) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pelaksanaan PSU itu masih menunggu rekomendasi dari Bawaslu.
"Ini masih didiskusikan di KPU apakah ada PSU dan sebagainya," ujarnya.
Adapun 5 lokasi TPS yang terjadi perusakan kotak suara itu di antaranya TPS 02 Desa Renah Kayu Embun (RKE), di mana terjadi pembakaran kotak suara. Kemudian di TPS 1 Desa Koto Limau Manis Kecamatan Koto Baru, terjadi perusakan kotak suara diduga oleh 3 orang pelaku.
Selanjutnya di TPS 1 Desa Dujung Sakti Kecamatan Koto Baru, terjadi perusakan kotak suara. Lalu, di TPS 1 Desa Permai Indah Kecamatan Koto Baru, ada orang tak dikenal mencoba menarik kotak suara. Terakhir, di TPS 2 Desa Koto Duo Kecamatan Pesisir Bukit, terjadi perusakan kotak suara dan berkas KPPS.
Irjen Rusdi menyampaikan, dari 5 lokasi itu, pihaknya mendeteksi ada 10 orang yang terlibat dalam insiden ini. Mereka diduga dari salah satu pendukung Paslon dalam kontestasi Pilwako Sungai Penuh.
"Dari 5 TPS yang dirusak tersebut terdapat keterlibatan 10 masyarakat yang tidak bertangggung jawab melakukan perusakan terhadap 5 TPS. Satu orang telah menyerahkan diri dan 9 kita lakukan pengejaran," ujarnya.
"Mereka (terduga pelaku) dari tim pemenangan pasangan tertentu ini ada keterlibatan dari pasangan yang berkontestasi di Kota Sungai Penuh. Karena mereka begitu besar membela paslonnya sampai melakukan hal yang tidak diinginkan. Tentunya kita menyayangkan hal ini," sambungnya.
(des/des)