Racikan minuman herbal yang menggabungkan jahe (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma longa), dan serai (Cymbopogon citratus) telah menjadi resep turun-temurun dalam pengobatan tradisional Indonesia. Lantas, jahe, kunyit, dan serai untuk obat apa?
Popularitas ketiga herbal tersebut semakin dikenal, khususnya sebagai upaya alami untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Walaupun begitu, masih banyak yang menanyakan manfaat jahe, kunyit, dan serai dalam dunia pengobatan.
Tinjauan mendalam pada sejumlah publikasi ilmiah menunjukkan bahwa manfaat ketiga rimpang tidak sekadar mitos, melainkan didukung oleh keberadaan senyawa yang memiliki efek signifikan.
Manfaat Jahe, Kunyit, dan Serai
1. Jahe untuk Pembangkit Kehangatan
Jahe kaya akan senyawa fenolik, terutama gingerol dan shogaol. Senyawa-senyawa ini adalah alasan utama mengapa jahe memiliki rasa pedas dan efek hangat.
Kandungan gingerol di dalamnya memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat. Secara spesifik, jahe terbukti efektif dalam beberapa kondisi berikut jni:
a. Mengatasi Gangguan Pencernaan dan Mual
Gingerol telah dikonfirmasi dalam studi klinis mampu meredakan dispepsia (gangguan pencernaan) dan mual, termasuk mual pasca-operasi dan mabuk perjalanan.
b. Pereda Nyeri Alami
Sifat antiinflamasi jahe dapat mengurangi nyeri otot pasca olahraga dan telah dibandingkan dengan efektivitas obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dalam meredakan nyeri menstruasi (dismenore), seperti yang disoroti dalam artikel ilmiah di jurnal Pain Medicine.
Simak Video "Video Sehat Nggak Harus Mahal, Cukup Minum Jamu Tradisi Leluhur"
(mep/mep)