.webp)
Executive Vice President (EVP) Divisi Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, pengoperasian jalan tol tersebut setelah dikantonginya Sertifikat Laik Operasi (SLO) pada Jumat (7/7/2023) serta Keputusan Menteri (Kepmen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 872/KPTS/M/2023 Tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Simpang Indralaya-Prabumulih.
"Jalan tol ini sudah siap untuk kami operasikan karena sebelumnya telah diuji coba dengan dioperasikan secara fungsional pada saat momen mudik lebaran 2023 yang dilalui lebih dari 83 ribu kendaraan dengan zero kecelakaan," katanya, Selasa (29/8/2023).
Tjahjo menjelaskan bahwa dari sisi fasilitas ruas, Tol Indralaya-Prabumulih telah sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM) di jalan tol, salah satunya yakni dengan menyediakan dua rest area yang berada di kilometer 65 Jalur A & B.
Tjahjo mengatakan, pengoperasian ruas jalan Tol Indralaya-Prabumulih diawali dengan sosialisasi beroperasi tanpa tarif atau belum berbayar serta penggunaan kartu uang elektronik. Hal ini, lanjutnya, karena pengguna jalan tol yang melintas tetap harus melakukan tapping kartu uang elektronik.
"Melihat antusiasme yang cukup besar, kami berharap trafik di ruas tol ini cukup besar. Nantinya untuk estimasi tarif yang berlaku sekitar 1338/km-nya, tapi untuk detail lebih lengkap akan kami infokan setelah Kepmen tarif jalan tol ini telah dikeluarkan oleh Menteri PUPR," ungkapnya.
Diketahui, Jalan Tol Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,5 kilometer dibangun sejak pertengahan tahun 2019. Dengan beroperasinya jalan tol itu, diperkirakan hanya membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dari Palembang menuju Prabumulih.
Sementara, jika menggunakan jalan arteri akan menghabiskan waktu mencapai 2 jam. Hal ini kemudian juga dapat mempersingkat waktu tempuh dari Prabumulih menuju Bandara Mahmud Badaruddin II Palembang.
(des/des)
