Ambruknya Jembatan Lalan membuat akses penghubung masyarakat Kecamatan Lalan-Sungai Lilin di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan terganggu. Bahkan warga harus memutar jauh untuk bisa melalui akses dua kecamatan tersebut.
Sekretaris Daerah Muba, Apriyadi Mahmud mengatakan jembatan yang digunakan sejak 2012 itu merupakan sarana vital masyarakat setempat dan kendaraan besar untuk aktivitas bisnis perusahaan.
"Iya untuk sementara ini akses lalu lintas di lokasi tersebut lumpuh. Masyarakat terpaksa harus memakai jalur alternatif lain," ujar Sekretaris Daerah Muba, Apriyadi Mahmud, Selasa (13/8/2024).
Ia menyebut, ada dua alternatif jalan bagi warga yang ingin menyeberang. Pertama melalui jalur ponton penyeberangan milik perusahaan perkebunan kayu PT BKI. Namun jalur itu tak bisa dilalui kendaraan besar.
"Jalur kedua, untuk kendaraan besar mau tidak mau harus lewat Jambi. Makanya fungsi jembatan itu sangat vital, sehingga harus sesegera mungkin melakukan koordinasi dengan semua stakeholder. Rencana Kamis (15/8) nanti rapat dengan seluruhnya, termasuk perusahaan penabrak dan perusahaan lain yang memanfaatkan jalur Sungai Lalan," ungkapnya.
Apriyadi juga menyebut, putusnya akses itu berimbas pada struktur jembatan. Namun, hal itu masih menunggu investigasi yang dilakukan pihak terkait, seperti dari PUPR dan lainnya.
"Patahnya jembatan itu berimbas ke seluruh struktur jembatan, makanya akan diinvestigasi dan dilakukan perbaikan," ungkap Apriyadi.
Pemkab Muba juga meminta agar perusahaan tongkang batu bara dan yang terkait di dalamnya untuk bertanggungjawab dalam perbaikan jembatan tersebut.
"Kita akan minta pertanggungjawaban kepada perusahaan penabrak jembatan. Kita minta mereka memperbaiki. Informasinya tongkang penabrak sudah diamankan, tapi kita belum tahu nama perusahaannya," ujar Apriyadi.
Simak Video "Video: Warga Musi Banyuasin Digegerkan Penemuan Mayat dalam Karung"
(dai/dai)