.webp)
Puluhan massa aksi dari DPD Himpunan Keluarga Taman Siswa Sumatera Selatan mendatangi Kantor Gubernur. Mereka mempersoalkan carut marutnya mekanisme penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024 yang dinilai ugal-ugalan.
Mereka juga menuntut Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Teddy Meilwansyah untuk mundur dari jabatannya. Termasuk perangkat yang ada di bawahnya. Dalam aksi itu, mereka tak ditemui Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi yang tengah dinas luar di Jakarta.
"Kami mendesak Pj Gubernur Sumsel untuk segera mengganti dan memecat Kadisdik Sumsel dan Plh (Sutoko), Kabid dan Kasi SMA dan SMK yang kami anggap gagal dan bertanggung jawab dalam carut-marutnya PPDB 2023 dan 2024," ujar Koordinator Aksi, Musmulyono, Senin (8/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut, temuan Ombudsman Sumsel yang merekapitulasi adanya kecurangan terhadap 911 calon peserta didik baru menjadi indikasi dugaan tindak pidana korupsi yang terstruktur dan masif.
"Kita juga mendesak Pj Gubernur Sumsel untuk segera membenahi carut-marut PPDB 2024 dan pascanya yang berdampak pada psikologis anak dan putus sekolahnya anak kurang mampu di Sumsel," katanya.
Mereka juga mendesak Elen Setiadi segera mencabut SK Pj Gubernur Sumsel nomor 234/KPTS/DISDIK/2024 dan mengembalikan Pergub 13/2021 karena dianggap lebih sesuai dengan kearifan lokal.
Dan kurangnya infrastruktur yang belum memenuhi sehingga Permendikbud 1/2021 belum bisa diterapkan. Kasubag Protokol Setda Sumsel, Agung yang menemui massa akan menyampaikan tuntutan Himpka Sumsel tersebut ke Pj Gubernur Sumsel.
(dai/dai)
