Pernikahan Junita (26) dan Suparman seharusnya berlangsung kemarin, Minggu (3/12/2023). Namun karena calon mempelai wanita hilang 6 hari sebelum hari H, keluarga calon mempelai pria menuntut dikembalikannya uang mahar beserta uang tebus malu.
Hal itu disampaikan M Dahri, paman Junita usai mendatangi rumah orang tua Suparman, Sabtu (2/12/2023). Keluarga Junita sudah sudah bertemu dengan keluarga Supatman di Muara Kuang, Ogan Ilir pada Jumat (1/12/2023).
Selain meminta maaf kepada keluarga pengantin laki-laki dan berharap agar adanya solusi secara kekeluargaan, orang tua Junita malah dituntut harus mengembalikan uang mahar senilai Rp 20 juta dan ditambah uang malu Rp 5 juta.
"Kami datang kesana baik-baik, siapa tahu ada solusi dan diberikan maaf. Namun bukannya mencari solusi dan memafkan dengan kondisi yang saat ini, keluarga dari calon pengantin laki-laki malah meminta uang sebesar Rp 25 juta dikembalikan sore itu juga," kata dia kepada detikSumbagsel.
Keluarga Junita mengaku tidak mempunyai uang dengan nominal tersebut lantaran uang mahar sudah habis untuk membayar semua persiapan pernikahan.
"Kalau tidak dikembalikan ayah Junita ini ditahan di sana dan mobil kami juga ditahan buat jaminan hingga uang itu ada sore itu," tuturnya.
Namun setelah berunding, keluarga Suparman pun menyiapkan surat berisi pernyataan yang di tandatangani kedua belah pihak di atas materai. Isinya, pihak pertama yakni Suparman meminta uang mahar sebesar Rp 20 juta dikembalikan dan uang tebus malu sebesar Rp 5 juta.
Uang tersebut harus dibayar secara keseluruhan yakni Rp 25 juta dan dikembalikan paling lambat pada Minggu (3/12/2023).
"Karena uang tersebut tidak ada maka pihak kedua yakni ayah Junita menjadi penjamin. Jika tidak dilunasi sesuai waktu yang disepakati maka kasus ini akan dibawa ke jalur hukum," jelas Dahri.
Dia menyebut, keluarga sebenarnya cukup kaget dengan adanya surat pernyataan perjanjian di atas meterai tersebut. Sebab keluarga Junita belum mengetahui lokasi putrinya sampai saat ini.
"Kami pikir mereka akan memaklumi dengan apa yang terjadi, namun ternyata berbeda dari yang dipikirkan. Selain itu, Suparman sudah mengantar kami ke rumahnya tapi dia menghilang dan tidak ada (saat diskusi keluarga) untuk membantu meredam masalah yang sedang terjadi," ujarnya.
Saat ini keluarga hanya memikirkan keberadaan dan keselamatan Junita serta menanti kepulangannya ke rumah.
"Kami sudah melaporkan ke KUA bahwa pernikahan dibatalkan. Rabu juga tenda sudah datang tapi kami bilang pernikahan tidak jadi. Orgen juga sudah dipesan dan dibatalkan," jelasnya.
Sementara pada Minggu...
Simak Video "Video: Bocah SD Alami Mata Merah-Lebam di Palembang Jalani Pemeriksaan di RS"
(dai/des)