Pantai Biru di Kukar, Spot Wisata dengan Keindahan Bukit Bawah Laut

Kalimantan Timur

Pantai Biru di Kukar, Spot Wisata dengan Keindahan Bukit Bawah Laut

Riani Rahayu - detikSulsel
Senin, 06 Mar 2023 22:55 WIB
Wisata Pantai Biru yang berada di Kecamatan Marangkayu, Kukar, Kaltim. Lokasi wisata terbersih yang memiliki Terumbu Karang sebagai primadonanya.
Wisata Pantai Biru yang berada di Kecamatan Marangkayu, Kukar, Kaltim. Lokasi wisata terbersih yang memiliki Terumbu Karang sebagai primadonanya. Foto: Riani Rahayu/detikcom
Kutai Kartanegara -

Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki beragam wisata laut yang eksotis. Salah satunya ada Wisata Pantai Biru, yang disebut-sebut sebagai hidden gems yang memiliki spot bukit bawah laut yang sangat indah.

Pantauan detikcom, Minggu (5/3) pantai ini sangat bersih tanpa ada sampah ataupun kayu yang mengapung dan berserakan di tepi pantainya. Di objek wisata ini terhampar terumbu karang cantik di dasar laut.

Wisata Pantai Biru yang berada di Kecamatan Marangkayu, Kukar, Kaltim. Lokasi wisata terbersih yang memiliki Terumbu Karang sebagai primadonanya.Wisata Pantai Biru yang berada di Kecamatan Marangkayu, Kukar, Kaltim. Lokasi wisata terbersih yang memiliki Terumbu Karang sebagai primadonanya. Foto: Riani Rahayu/detikcom

Wisata Pantai Biru ini berlokasi di Desa Kersik, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kukar. Untuk bisa sampai ke wisata ini, pengunjung bisa melalui jalur darat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dari arah Samarinda, waktu yang ditempuh sekitar 1,5 jam, sedangkan dari Bontang menempuh waktu sekitar 45 menit. Untuk biaya masuknya, pengunjung hanya membayar uang parkir sekitar Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil.

"Pengunjungnya banyak dari Bontang, Sangatta dan orang Kukar itu sendiri. Bisa sampai ratusan tapi yang cukup ramai itu di hari Sabtu dan Minggu. Hari-hari biasa ada tapi tidak terlalu," ujar Kepala Desa Kersik Jumadi kepada detikcom, Minggu (5/3/2023).

ADVERTISEMENT

Jumadi mengatakan, terumbu karang di Pantai Biru menjadi primadona bagi wisatawan. Sebab terumbu karang di lokasi ini mempunyai potensi hamparan yang luas untuk dikembangkan sebagai potensi wisata bahari.

"Potensi sekali untuk dikembangkan karena di Kaltim belum banyak objek wisata eksplorasi seperti ini," kata dia.

Selain terumbu karang, di desa ini juga memiliki spot edukasi lainnya seperti tanaman mangrove. Juga ada spot pemancingan.

"Kami juga ada hiburan lainnya seperti kafe, bola billiard, tempat camping dan disediakan tempat untuk acara gathering. Penginapan dan homestay itu juga ada. Nah ada juga tempat mancing itu kita sediakan empang. Di situ tempatnya nyaman juga untuk nongkrong di sore hari," jelasnya.

Kuliner Khas untuk Wisatawan

Di Wisata Pantai Biru juga memiliki kuliner khas, yaitu nasi pecak yang terbuat dari beras dan dimasak dengan santan, Makanan ini disajikan dengan sambal kerang atau tudai.

"Kalau ada yang berminat bisa menghubungi salah satu masyarakat atau juga bisa menghubungi Pokdarwis. Dengan Pokdarwis itu kita arahkan untuk bisa menerima tamu dan menyediakan paket-paket wisata, terutama dapat menikmati kuliner khas Desa Kersik yaitu nasi pecak dengan sambel todainya," tutur Jumadi.

"Tetapi itu masih by request atau bisa juga datang ke sini dan permintaan pengunjung bisa kita siapkan dengan perporsinya Rp 25.000," sambungnya.

Meski berada jauh dari keramaian dan kota, pengunjung tetap bisa mendapatkan koneksi jaringan yang stabil di objek wisata ini.

"Jaringan di sini memadai. Termasuk pemasangan Indihome sudah ada untuk penunjang fasilitas," ucapnya.

Dari sisi desa, Wisata Pantai Biru ini memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Selama ini masyarakat diberi ruang untuk terlibat langsung dalam pengembangan wisata ini melalui UMKM dan penyediaan jasa homestay hingga kapal.

Dengan adanya wisata edukasi terumbu karang dan mangrove di Pantai Biru, Desa Kersik didaulat sebagai salah satu kampung yang masuk dalam Program Kampung Iklim (ProKlim). Sebuah program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Karena memang isu lingkungan itu penting, apalagi kami juga bisa mengusung desa wisata. Desa wisata itu kan identik dengan lingkungan bersih dari sampah, jadi kita menyiapkan diri dengan membuat gedung bank sampah juga," pungkasnya.




(ata/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads