Pulau Sembilan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) memiliki sejumlah spot wisata yang sayang untuk dilewatkan. Salah satunya adalah wisata Pulau Larea-rea yang tak berpenghuni namun indah dan bersih.
Pulau ini menjadi salah satu daya tarik utama dari Pulau Sembilan Sinjai. Pulau Larea-rea terkenal sebagai pulau yang memiliki keindahan berupa pantainya yang sangat eksotis dengan air yang jernih serta hamparan pasir putih.
Untuk mengunjungi Pantai Larea-rea, pengunjung dapat naik kapal dari Pelabuhan Cappa Ujung di Kelurahan Lappa, Sinjai. Pengunjung dapat menggunakan kapal penumpang ataupun speedboat untuk menuju pulau ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika tiba di Pulau Larea-rea ini, pengunjung langsung disuguhkan panorama alam yang sangat indah.
Tak hanya itu saja, daya tarik pulau ini adalah ketika air laut surut, pengunjung bisa berjalan menyebrangi lautan untuk ke pulau lainnya yakni Pulau Batanglampe dan Pulau Kodingare yang terletak di Desa Padaelo, salah satu desa di Pulau Sembilan.
Di sisi lain dari pulau ini terdapat dermaga kurang lebih sepanjang 200 meter. Saat berjalan di atas jembatan akan nampak aktivitas kapal nelayan serta pemandangan pulau di Desa Persatuan Raya yang begitu dekat.
Sementara di sisi lainnya juga terdapat dermaga kecil berbentuk lingkaran bertuliskan Larea-rea Island. Tempat ini menjadi Salah satu spot paling diburu pengunjung untuk berpose mengabadikan momen.
Pulau ini sudah dilengkapi dengan gazebo untuk digunakan pengunjung beristirahat dan bersantai. Tempat ini memiliki pemandangan sunset dan surise yang eksotis dengan gradasi warna yang tercipta di lautan.
Camat Pulau Sembilan, Baharuddin Jufri mengatakan, tempat ini dulunya hanya seperti sebagai pulau biasa saja. Kemudian dikembangkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Sinjai sebagai objek wisata.
"Setelah dijadikan tempat wisata pulau ini tampak lebih indah dan setiap hari libur selalu padat pengunjung. Kemarin saja saya antar rombongan dokter dari Gowa untuk liburan ke sini. Mereka mandi-mandi saja dan berfoto baru pulang," jelasnya saat memandu tim detikSulsel menjelajahi Pulau Sembilan Sinjai, Rabu (26/10/2022).
Pemerintah Kabupaten Sinjai telah membangun sarana dan prasarana pengembangan wisata di Pulau Larea-rea. Alokasi anggaran untuk membangun sarana dan prasarana tersebut merupakan dana alokasi khusus dari Kementerian Pariwisata.
"Potensi wisata yang ada di Pulau Larea-rea memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi objek wisata unggulan. Apalagi, pulau tersebut memiliki potensi pasir putih dan pasir timbul yang muncul pada saat air surut kurang lebih 100 meter keluar," jelasnya.
"Sisa dipoles saja sedikit. Semoga bisa pemerintah kabupaten membantu pengembangannya lagi," sambung Baharuddin.
Potensi Wisata Pulau Sembilan Sinjai
Selain Pulau Larea-rea, Pulau Sembilan Sinjai juga memiliki potensi wisata lainnya yang dapat dikunjungi. Pengunjung tidak hanya disuguhkan pemandangan pantai yang indah saja.
Seperti di Pulau Burungloe, terdapat jejak sejarah masa kolonial. Di pulau ini pernah ada bangunan peninggalan Belanda semacam menara tower untuk menoropong jejak musuh. Letak tower ini berada di atas pegunungan.
Pulau Burungloe merupakan satu-satunya wilayah Pulau Sembilan Sinjai yang memiliki gunung. Pemandangan di puncak gunung ini dapat melihat langsung daratan Kabupaten Bone hingga Tanjung Kajang Bulukumba.
Selain jejak sejarah, pulau ini juga menyajikan pengalaman berwisata yang unik. Salah satunya terdapat sumur ajaib, yang dinamakan Sumur Tujuh. Sumur tersebut berada di laut namun airnya tidak pernah asin.
Adapula Pulau Liang-liang yang menawarkan pemandangan keindahan alam bawah laut. Di sekitar pulau ini wisatawan bisa melakukan aktivitas snorkeling maupun diving dan menikmati keindahan berbagai terumbu karang.
Pulau ini merupakan bukit yang memiliki kemiringan hingga 30 derajat dan terumbu karang yang berada di kedalaman 2 hingga 6 meter. Sehingga wisatawan dapat melihat keindahan biota laut dan terumbu karang dengan mudah.
Namun, pengunjung harus membawa alat sendiri, sebab di pulau ini belum tersedia penyewaan peralatan snorkeling maupun diving.
Selanjutnya ada Pulau Kanalo yang terletak di Desa Pulau Persatuan. Pulau ini unik karena terdapat dua pulau kecil yang terhubung dengan jembatan. Kedua pulau yang terhubung dengan jembatan kayu ini adalah Kanalo I dan Kanalo II.
Jembatan kayu dengan panjang sekira 500 meter ini adalah satu sisi menarik dari pulau ini. Selain itu Pulau Kanalo II menjadi salah satu lokasi fasilitas Teknologi Pengolahan Arsinum alias air siap minum.
Ada 10 titik penyediaan Teknologi Pengolahan Arsinum yang dibangun Pemprov Sulsel. Teknologi arsinum ini mengubah air menjadi air siap minum.
(alk/asm)