Pulau Sembilan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) memiliki cerita unik. Salah satu pulau bagian yakni Pulau Burungloe memiliki sumur unik di sekitar pantai bernama Sumur Tujuh yang airnya tetap tawar meski lokasinya berada di laut.
Sumur tersebut sering kali tertutup air laut, namun air di dalamnya tetap tawar. Sumur ini kerap dikunjungi wisatawan Pulau Sembilan karena memiliki mitos yang dipercaya sebagai pembuka jodoh.
"Uniknya air di dalam sumur masih air tawar. Hingga banyak mitos yang berkembang jika mandi dengan air sumur bisa enteng jodoh," kata Kepala Desa Buhung Pitue Arifuddin saat ditemui detikSulsel, Rabu (26/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat tiba di Pulau Burungloe, tim detikSulsel berjalan menelusuri pemukiman warga kemudian hingga tiba di pinggiran laut yang berbatu. Saat sampai di lokasi, nampak sumur tersebut masih tertutupi air laut.
Namun ada satu sumur yang tidak tertutup air pasang. Airnya sangat jernih dan tidak terasa asin.
Arifuddin mengatakan kedalaman sumur tersebut sekira 50 centimeter. Di sekitar lokasi sumur merupakan bebatuan yang biasa dipakai kapal nelayan untuk berlabuh.
![]() |
Ia mengatakan warga setempat meyakini bahwa jika anak muda jatuh di sumur secara tidak sengaja, maka pintu jodohnya akan terbuka.
"Biasa dibilang orang tua kita kalau anak muda jatuh akan terbuka jodohnya. Itu pun ketika jatuhnya tidak disengaja, karena kalau disengaja tidak bisa juga," kata Arifuddin.
Ia juga menjelaskan sumur itu sudah ada jauh sebelum dia lahir yakni lebih dari 50 tahun lalu. Ia menegaskan bahwa saat mengunjungi Sumur Tujuh tidak boleh takabbur karena bisa berakibat sakit perut hingga muntah-muntah.
"Biasa sakit perut dan langsung muntah-muntah. Sudah banyak kejadian begitu, datang berkunjung dan langsung kena sendiri akibatnya," sebutnya.
![]() |
Selain itu, Arifuddin mengatakan pernah ingin mengembangkan Sumur Tujuh sebagai salah satu wisata di pulau Burungloe. Pemerintah bermaksud melakukan perbaikan dengan membeton sumur agar air tidak tertutup air laut.
Namun, saat proyek itu dilakukan terjadi malapetaka sehingga pengerjaan dihentikan. Hingga saat ini pihaknya hanya merawat sumur tersebut.
"Sebenarnya pernah dulu mau dilakukan perbaikan untuk dibeton itu Sumur Tujuh, atau semacam pagar biar air laut tidak masuk. Namun malapetaka muncul, saat dikerja itu sumur 3 orang meninggal. Makanya kita tidak lanjut kerja itu. Kedepannya hanya mempercantik saja," sambung Arifuddin.
Batu Penjaga Pulau
Tidak hanya Sumur Tujuh yang memiliki cerita unik, ada pula batu di sekitar sumur yang dipercaya sebagai penjaga pulau. Batu tersebut kadang terlihat menyala dan bersinar dari jauh saat malam hari.
Arifuddin menegaskan, batu tersebut tidak boleh diambil. Ia menuturkan pernah ada yang nekat mengambilnya, sampai di rumah langsung kesurupan. Hingga akhirnya batu tersebut dikembalikan.
"Pernah itu ada ambil batu yang kelihatan indah sekali, dan ketika sampai di rumahnya langsung kesurupan dan diminta kasih kembali itu batu. Makanya yang tidak tahu itu harus juga bertanya kepada warga, jangan asal ambil saja," ujarnya.
(alk/alk)