Wisata Banda Neira, Pesona Alam hingga Jejak Sejarah Keserakahan Kolonial

Wisata Maluku

Wisata Banda Neira, Pesona Alam hingga Jejak Sejarah Keserakahan Kolonial

Edward Ridwan - detikSulsel
Kamis, 13 Okt 2022 04:30 WIB
Warga memecahkan biji pala di Kepulauan Banda Naira, Maluku.Kepulauan Banda Neira jadi salah satu saksi bisu perjuangan Indonesia merdeka dari penjajah. Wilayah tersebut menyimpan kisah tentang rempah pala yang diperebutkan bangsa Eropa di abad ke-16 dan 17.
Banda Neira (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Makassar -

Banda Neira adalah salah satu pulau vulkanik yang ada di gugusan kepulauan Banda, Maluku. Pulau ini menarik perhatian banyak orang sebab menawarkan eksotisme wisata alam sekaligus jejak-jejak sejarah masa lampau.

Secara administratif, pulau Banda Neira merupakan pusat kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Di Dalamnya terdapat 12 desa dengan jumlah penduduk sekitar 14.000 orang.

Sejarah mencatat bahwa nama Banda Neira telah dikenal hingga ke Mancanegara. Pulau kecil ini merupakan salah satu penghasil pala dan lada terbesar di masa Kolonial.

Pada masa kolonial Belanda, lokasi ini menjadi pusat monopoli perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah dunia. Karena itulah, kepulauan Banda tercatat sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO dari Indonesia yang menyimpan jejak kolonial dan pengaruhnya pada sejarah dunia.

Lantas seperti apa pesona wisata dan sejarah dari Pulau Banda Neira ini? Berikut rangkumannya dihimpun detikSulsel dari berbagai sumber;

Eksotisme Wisata Alam di Banda Neira

Baru-baru ini nama Banda Neira menjadi perbincangan warganet lantaran keindahan alamnya yang memukau. Panorama alam laut biru berpadu dengan gugusan pulau dan gunung yang indah seakan menarik siapapun untuk berkunjung.

Selain pemandangan gunung, pantai dan pulau, panorama bawah lautnya juga tak kalah menarik. Bahkan wisata bawah laut Banda Neira disebut-sebut merupakan salah satu spot snorkeling dan diving terbaik di dunia. Terdapat lebih dari 30 spot snorkeling yang menarik di kawasan ini.

Berikut ini beberapa spot wisata alam menarik dari Banda Neira:

1. Gunung Api Banda

Gunung Api Banda bisa dikatakan sebagai salah satu ikon wisata utama dari Banda Neira. Pengunjung bisa mendaki ke puncak gunung ini untuk melihat pemandangan alam yang yang menakjubkan dari puncak ketinggian.

Seperti namanya, Gunung Api Banda termasuk dalam rangkaian ring of fire. Yaitu rangkaian gunung berapi yang terbentang sepanjang 40.000 km di Samudera Pasifik.

Dari sisi gunung ini memang terlihat jalur bekas tumpahan lava ketika erupsi dulu. Saat ini status gunung Api Banda terbilang masih aktif namun tetap aman untuk didaki.

Memiliki ketinggian sekitar 1.955 kaki atau 656 meter di atas permukaan laut (mdpl), Jalur pendakian dari gunung Api ini tebilang cukup terjal dan membutuhkan energi. Namun semua itu akan terbayar dengan indahnya pemandangan yang tersaji ketika tiba di puncak gunung.

2. Lava Flow

Sebagaimana disebutkan, Banda Neira memiliki 30 lebih spot untuk snorkeling maupun diving yang mempesona. Kecantikan dunia bawah lautnya sungguh memikat hati.

Nah, dari sekian banyak spot menyelam itu terdapat satu spot yang paling menarik yakni spot Lava Flow.

Lava flow ini adalah salah satu spot menyelam yang paling elok dengan terumbu karang dan biota bawah laut yang masih alami. Sesuai namanya, spot ini terbentuk dari aliran lava yang mengalir saat gunung api Banda meletus.

3. Pulau Nailaka

Salah satu dari gugusan Kepulauan Banda yang menarik untuk dikunjungi saat berwisata ke Banda Neira adalah pulau Nailaka. Pulau tak berpenghuni ini memiliki kecantikan yang sungguh menakjubkan.

Tak berlebihan rasanya jika pulau kecil ini disebut sebagai sekeping surga yang jatuh ke Bumi. Hamparan pantai pasir putih yang berpadu dengan jernihnya air laut akan memanjakan mata setiap pengunjung.

Selain jadi spot foto, pengunjung juga bisa mencoba mengeksplore dunia bawah laut yang elok. Jika beruntung, pengunjung bisa bertemu dengan aneka ragam makhluk bawah laut yang cantik-cantik.

4. Pulau Hatta

Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Banda Neira belum mengunjugi pulau Hatta. Pulau ini merupakan salah satu destinasi wisata menarik di Banda Neira.

Tempatnya yang cukup terpencil, membuat segala hal di Pulau Hatta ini masih asri dan lestari. Gugusan terumbu karang serta palung cantik di bawah laut menjadi favorit para penyelam di Pulau yang semula bernama Pulau Rozengain ini.

Menelusuri Jejak Sejarah di Banda Neira

Tak hanya keindahan alamnya saja, Wisata Banda Neira juga sarat akan nilai sejarah. Pengunjung bisa menelisik jejak-jejak sejarah Kolonial Belanda di kawasan ini.

Dilansir DetikEdu dari The Sea in World History: Exploration, Travel and Trade oleh Stephen K. Stein, Kepualauan Banda adalah satu-satunya sentra produksi rempah berupa pala dan Lada pada abad ke-19. Banda Neira menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah kala itu.

Untuk memonopoli perdagangan rempah, VOC kemudian menginvasi Banda Neira sebagai pusat perdagangan di Kepulauan Banda pada tahun 1602. Sedangkan Inggris menduduki Pulai Run di sekitarnya.

Kedatangan bangsa Belanda ke Banda Neira lantas menciptakan beragam konflik. Mereka membangun kota modern untuk kepentingan pribadi, orang-orang Banda kemudian dibantai dan direbut hasil palanya. Sebagian yang tersisa kemudian dikirim ke Batavia (Jakarta) untuk dijadikan Budak.

Sedangkan pada masa perang kemerdekaan, Pulau Banda Neira juga terkenal sebagai tempat pembuangan beberapa tahanan Politik. Mereka yang pernah diasingkan ke Banda Neira ini adalah Mohammad Hatta, Sutan Syahrir dan Dr. Cipto Mangunkusumo.

Karena itulah Pulau Banda Neira disebut menyimpan jejak-jejak sejarah masa silam. Bagi pengunjung yang datang ke Banda Neira, bisa menelusuri jejak sejarah di sejumlah spot wisata di Banda Neira.

Nah, berikut tempat wisata sejarah yang dapat dikunjungi di Banda Naira sebagaimana dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber:

1. Benteng Belgica

Benteng Belgica adalah salah satu jejak sejarah masa lalu yang ada di Banda Neira. Benteng ini dibangun pertama kali oleh Bangsa Portugis pada abad ke-16.

Pada saat kedatang VOC ke Banda Neira, benteng ini kemudian dibangun kembali dan ditambahkan bangunannya oleh Belanda di bawah perintah Gubernur Jendral Pieter Both. Benteng itu kemudian diberi nama Fort Belgica.

Selain sebagai markas tentara militer, Benteng ini juga digunakan oleh Belanda untuk menghadapi perlawanan masyarakat Banda yang menentang monopoli perdagangan oleh VOC kala itu.

Saat ini, Benteng Belgica tercatat sebagai salah satu Cagar Budaya yang wajib dijaga. Benteng ini adalah salah satu jejak sejarah perdagangan rempah dunia pada masa lalu.

Benteng Belgica ini menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib di kunjungi di Banda Neira. Dari atas benteng pengunjung bisa melihat keindahan laut dan gunung api banda yang terletak di seberang.

2. Istana Mini Neira

Di desa Dwiwarna, pulau Banda Neira, terdapat sebuah bangunan yang sangat mirip dengan Istana Negara yang ada di Bogor. Karena itu bangunan ini disebut juga sebagai Istana Mini Neira.

Bangunan ini dibangun pada tahun 1622 oleh Belanda. Ketika itu bangunan Istana Mini Neira ini digunakan sebagai kediaman resmi Gubernur Belanda yang memerintah di Banda.

Saat ini, Istana Mini Neira ini akan direvitalisasi dan dijadikan sebagai Istana Kepresidenan. Pengunjung bisa mengunjungi istana mini ini untuk melihat jejak-jejak sejarah kolonial belanda di Banda Neira.

3. Rumah Budaya Neira

Ini adalah Salah satu destinasi wisata sejarah dan budaya yang juga menarik dari Banda Neira. Rumah Budaya Neira ini terletak di desa Nusantara, Kecamatan Banda.

Rumah ini sebenarnya merupakan rumah pribadi. Yakni milik seorang Sejarawah Banda yang bernama Des Alwi. Ia dikenal sebagai anak angkat Bung Hatta.

Namun Rumah Budaya Neira ini telah dijadikan sebagai museum yang berisi tentang Banda Neira. Di dalamnya terdapat beragam koleksi benda-benda bersejarah. Seperti lukisan-lukisan yang menceritakan tentang pembantaian masyarakat Banda oleh VOC pada tahun 1621.

Selain itu masih banyak hal menarik yang bisa pengunjung lihat di dalam museum Rumah Budaya Neira ini. Hanya dengan membayar tiket masuk sejumlah Rp 20.000, anda sudah bisa menikmati semua koleksi museum tersebut.

4. Rumah Pengasingan Bung Hatta

Objek Wisata sejarah yang juga bisa dikunjungi di Banda Neira adalah rumah pengasingan Bung Hatta. Di rumah inilah Bung Hatta pernah menjalani pengasingan sebagai tahanan politik selama 6 tahun lamanya.

Beliau bersama dengan Sutan Syahrir kala itu diasingkan lantaran dinilai membangkang terhadap pemerintah kolonial Belanda. Mereka sengaja diasingkan ke pulau cantik Banda Neira agar sikapnya bisa melunak kepada belanda, namun usaha itu gagal.

Rumah pengasingan Bung Hatta ini terletak di Jalan Hatta, Kelurahan Dwiwarna, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah. Berdiri di atas lahan seluas 660 meter persegi dan memiliki luas bangunan 441 meter persegi.

Rumah ini terdiri dari 3 bagi bagian, yaitu bagian rumah utama, paviliun samping dan paviliun belakang. Di dalam rumah utama terdapat 5 kamar dan 2 teras.

Di paviliun belakang dulunya digunakan Bung Hatta untuk mengajar anak-anak Banda Neira termasuk juga Des Alwi dan saudaranya. Di sana terdapat replika papan tulis dan bangku yang digunakan untuk mengajar.

Saat ini Rumah Pengasingan Bung Hatta ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya dari Maluku oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Rumah ini telah menjadi salah satu objek wisata sejarah yang paling utama di Banda Neira.



Simak Video "Benteng Kalamata, Bukti Sejarah Peninggalan Portugis di Tanah Ternate, Maluku"
[Gambas:Video 20detik]
(edr/alk)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT