Pengunjung Kawasan Wisata Tanjung Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 55.185 orang selama periode libur Lebaran 2022. Pengelola juga mencatatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi mencapai Rp 1,2 miliar.
"Total kunjungan wisatawan dan kendaraan masuk (terhitung sejak) 2 Mei sampai 8 Mei 2022. Update pukul 16.45 Wita," kata Kadis Pariwisata Bulukumba Daud Kahal saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Minggu malam (8/5/2022).
Total pemasukan senilai Rp 1,2 miliar terdiri dari Rp 891 juta dari retribusi pintu masuk utama dan Rp 300 juta lebih untuk retribusi di Titik Nol. Retribusi itu sudah termasuk dengan retribusi kendaraan sebanyak 12.463.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin besok baru bisa fix (data keseluruhan). Laporan sementara Rp 300 juta (dari Titik Nol), jadi perkiraan mencapai Rp 1,2 miliar untuk keseluruhan," terangnya.
Daud menyampaikan, hingga Minggu sore (8/5) Daud melaporkan pengunjung yang masuk ke Kawasan Wisata Tanjung Bira sebanyak 3.265. Sementara itu juga tercatat ada 703 kendaraan.
"Menurut info dari pemilik hotel dan petugas kami, masih banyak penginapan yang booking sampai tiga hari ke depan," ungkap Daud.
Kendati begitu, Daud mengatakan jumlah pengunjung pada hari-hari terakhir libur Lebaran sudah cenderung berkurang. Namun jumlah pengunjung diakuinya masih terbilang ramai.
"Masih cukup lumayan. Kan liburnya sudah selesai (sehingga penunjung mulai berkurang)," imbuhnya.
Jalur ke Tanjung Bira Berhari-hari Macet Selama Lebaran
Selama libur Lebaran, kemacetan panjang terus terjadi di Jalan Poros Bulukumba-Bira menuju Kawasan Wisata Tanjung Bira. Wisatawan bahkan rela terjebak macet berjam-jam demi menikmati indahnya Tanjung Bira.
Sejak hari pertama libur Lebaran pada Selasa (3/5), kemacetan sudah terjadi hingga 4 kilometer menuju pintu gerbang Kawasan Wisata Tanjung Bira. Kemacetan ini disebabkan banyaknya warga yang hendak berlibur ke destinasi pantai tersebut.
"Iya (macet). Lagi banyak pengunjung yang masuk," kata Kadis Pariwisata Bulukumba Daud Kahal saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Selasa (3/4).
Kemacetan kemudian terus berlanjut mulai pagi sampai malam hari hingga Jumat (6/5). Namun kemacetan cenderung lebih pendek dari hari-hari sebelumnya yakni hanya 2 kilometer.
"Kurang lebih 2 kilometer (antrean kendaraan)," ungkap Kadis Pariwisata Bulukumba Daud Kahal di lokasi.
Daud menuturkan, tingginya animo pengunjung ke Kawasan Tanjung Bira ini karena ada beberapa objek wisata yang baru dibuka. Selain pantai pasir putih juga ada jembatan kaca, titik nol.
Objek lainnya ada broadwalk, jalur menuruni bukit karang dengan pagar warna-warni. Objek-objek wisata baru ini pun menjadi buruan para wisatawan.
"Di bagian bawah ada miniatur pinisi. Ini seperti di Uluwatu, Bali. Jadi pesona baru di Bira. Itu perkiraan kami makanya banyak yang serbu Bira," jelasnya.
Ekonomi Masyarakat Pelaku Pariwisata Tanjung Bira Tumbuh Lagi
Pengunjung yang melonjak di Kawasan Wisata Tanjung Bira ikut memberi dampak positif terhadap ekonomi masyarakat di Bulukumba. Salah seorang remaja bernama Ilham (14) bahkan sempat membukukan pemasukan Rp 3 juta dalam sehari melalui usaha banana boat.
"Kemarin dapat Rp 3.050.000 (3 juta 50 puluh ribu)," ujar Ilham kepada detikSulsel, Jumat (6/5).
Ilham mengaku mulai merasakan lonjakan omzet sejak Selasa (3/5) atau sehari setelah Lebaran. Pada hari itu Ilham langsung memperoleh omzet Rp 1,3 juta.
"Selasa Rp 1,3 juta karena baru-baru datang tamu. Rabu mulai ramai (dapat) Rp 1,7 juta," kata Ilham.
"Malam Kamis panjang sekali (antrean kendaraan). Jadi mereka itu cari dulu penginapan. Besoknya sudah ramai sekali mi itu mi dapat Rp 3 juta lebih (Rp 3 juta 50 ribu)," kata Ilham.
Lonjakan pengunjung ini juga ikut berdampak pada pendapatan retribusi di Bulukumba. Kawasan Wisata Tanjung Bira mencatat pendapatan asli daerah (PAD) hingga H+5 Lebaran sudah sebesar Rp 1 miliar.
"Total pendapatan hingga hari ini sekitar Rp 1 Milyar lebih," ungkap Kadis Pariwisata Bulukumba, Daud Kahal kepada detikSulsel pada Sabtu (7/5).
Sampah di Tanjung Bira Menumpuk Ditinggal Wisatawan
Keindahan Pantai Tanjung Bira seketika rusak dengan banyaknya sampah yang menggunung. Sampah-sampah itu ditinggalkan ribuan pengunjung selama libur Lebaran kali ini.
"Kalau pengunjung dalam kondisi yang membludak tentu ada konsekuensi kondisi kebersihan. Dalam artian akan banyak sampah yang harus ditangani," kata Kadis Pariwisata Bulukumba Daud Kahal saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Jumat (6/5).
Sampah-sampah di Pantai Tanjung Bira itu mulai menggunung pada Kamis (5/5). Pihak pengelola mengaku kewalahan membersihkan sampah karena kondisi petugas dan armada yang terbatas.
"Kami kewalahan akibat keterbatasan petugas dan armada. Makanya minta dukungan dari Tim Kebersihan DLHK," ujarnya.
Proses pengangkutan sampah-sampah yang menggunung itu baru dilakukan pada Jumat (6/5) pagi. Dispar Bulukumba menurunkan 20 petugas dibantu sejumlah personel dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Bulukumba.
Daud mengatakan Bupati Bulukumba juga sudah memberikan atensi terhadap kondisi kebersihan di Kawasan Wisata Tanjung Bira. Sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) diminta ikut membantu.
"Pak Bupati perintahkan langsung masing-masing pimpinan OPD untuk terlibat di Tanjung Bira, Dishub, DLHK, Satpol-PP, dan Damkar, BPBD, PDAM untuk melakukan penanganan dan pelayanan di Kawasan Wisata Tanjung Bira," bebernya.
(asm/nvl)