Mengunjungi Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) kurang lengkap rasanya jika hanya datang tanpa menghadiahkan oleh-oleh khas Bumi Anoa untuk keluarga, sahabat dan orang-orang tersayang.
Selain berbagai wisata yang menarik, Kendari memiliki beragam kuliner dan jajanan tradisional yang menggugah selera. Sebelum kembali ke daerah asal, tak salah bila menyempatkan diri oleh-oleh khas Kendari yang cukup populer.
Oleh-oleh khas Kendari bisa ditemukan di pusat-pusat keramaian kota. Jika seharian penuh Anda berwisata mengelilingi Kendari, dan bingung untuk mencari referensi yang akan dibawa sebagai buah tangan untuk sanak keluarga, tidak perlu khawatir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 7 oleh-oleh khas Kendari yang bisa wisatawan bawa pulang :
1. Jambu Mete
Bagi yang belum tahu, camilan yang memiliki rasa gurih ini memang menjadi idola para wisatawan yang berkunjung ke Kendari. Camilan ini dari biji jambu monyet atau jambu mete yang dikeringkan lalu
Kendari sendiri menjadi salah satu pemasok jambu mete yang cukup besar untuk dalam negeri bahkan luar negeri.
![]() |
Tidak perlu khawatir, para pelaku UMKM di Kota Kendari sudah mendesain berbagai macam rasa yang bisa dinikmati mulai dari tanpa rasa, asin, asam manis hingga rasa gula aren.
Cukup banyak yang menjajakan oleh-oleh satu ini sehingga cukup mudah untuk ditemukan. Anda bisa pergi ke UD. Mete Mubaraq Lombe (Pusat Oleh-Oleh Khas Kendari) yang beralamat di Jl. Bunga Kumala, No. 42, tepatnya di ByPass Kendari.
Harga kacang mete ditawarkan dengan beragam harga mulai dari Rp 35.000 hingga Rp 120.000 per bungkus.
2. Bagea
Bagea adalah salah satu makanan tradisional yang ada di Sulawesi Tenggara. Bahannya utamanya berasal dari sagu, salah satu tepung yang terbuat dari pohon rumbia.
Pengolahan tepung sagu berbeda dengan tepung pada umumnya. Walaupun terbilang tradisional, pengolahan sagu tidak sembarangan mulai dari pemilihan pohon yang kualitas baik hingga cara penyaringan sari-sari sagu.
![]() |
Campuran sagu agar mendapatkan Bagea yang kualitas baik seperti gula halus, biji kenari, kacang tanah hingga cengkih bubuk.
Untuk menadapatkan kue tradisional ini di Kendari cukup mudah, jika malas untuk ke pasar silakan pergi ke tempat-tempat penjualan oleh-oleh yang cukup besar di Kendari seperti Athifaf Oleh Oleh Khas Kendari yang beralamat di Jl. H. Supu Yusuf, No. 22, Kadia, Kendari, Sultra.
Harga yang ditawarkan untuk menikmati Bagea mulai dari Rp20.000-Rp50.000.
3. Browniesta
Walau terbilang pendatang baru di dunia oleh-oleh Khas Kendari, Browniesta ternyata salah satu jajanan yang cukup banyak digemari oleh masyarakat hingga wisatawan.
Tidak jauh berbeda dengan brownies pada umumnya, Browniesta dibuat para pelaku UMKM yang memiliki kualitas premium. Soal rasa, boleh di coba.
"Browniesta sudah jadi salah satu oleh-oleh yang bisa dibawa oleh para pelancong yang datang ke Kendari," kata Owner Browniesta, Safira Putri Intani.
![]() |
Ada beberapa rasa yang bisa dipilih saat hendak mencoba Browniesta seperti cokelat lumer, tiramisu almond, pisang, keju, pandan dan mete.
Browniesta beralamat di Jl. H. Supu Yusuf, Korumba, Kecamatan Mandonga, Kendari.
Harganya pun cukup ramah di kantong mulai dari Rp 43.000 hingag Rp 51.000. Dengan harga itu, Anda sudah bisa menikmati Browniesta dengan toping yang lumer di lidah.
4. Terasi Udang Oleh-oleh Khas Kendari
Terasi Udang sendiri memang bukan jenis makanan siap saji, namun sebagai bahan campuran makanan. Bahan campuran pelezat makanan ini cukup banyak digemari oleh wisatawan. Selain memiliki rasa yang berbeda dari biasanya, terasi udang di olah dari udang-udang pilihan.
Tidak perlu ragu dengan baunya yang menyengat, para pedagang di Kota Kendari sudah sangat lihai dalam membungkus oleh-oleh yang satu ini agar diperbolehkan ikut dalam penerbangan.
![]() |
Untuk mendapatkan terasi udang ini cukup mudah, bisa mendapatkan di Pasar Basah Mandonga dengan harga yang relatif terjangkau mulai dari Rp70.000-Rp.120.000/kg, sangat cocok bukan bagi-bagi ke tetangga.
5. Cokelat Mete
Jambu Mete sangat cocok digunakan sebagai salah satu campuran bahan makanan, tak terkecuali dalam membuat cokelat mete. Olahan cokelat bertabur mete di Kendari dibuat tanpa bahan pengawet, bahan asli bermutu tinggi, hingga memiliki rasa khas Kendari.
6. Kain Tenun
Beragam kain tenun karya para penenun-penenun terbaik Sultra, salah satunya Kain Tenun Masalili, khas Muna, Sultra. Tenun yang satu ini identik dengan motif yang khas dan warnanya yang cerah. Rahasianya karena masih mempertahankan pewarna alami.
"Kalau tenun pewarna alami memang kainnya mahal, ada yang harganya bisa sampai Rp 2,5 juta per lembarnya tergantung motifnya," kata Sitti Erni, seorang perajin tenun asal Desa Masalili.
![]() |
Tenun Masalili sendiri memiliki ciri khusus dengan menggunakan teknik sobi dalam pengerjaannya. Selain itu menggunakan pewarna alami seperti daun mangga, kulit mahoni, hingga kayu secang.
![]() |
Selain bisa mendapatkan langsung asal tenun ini di Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna, toko-toko oleh-oleh juga sudah sangat banyak menyimpan koleksi tenun satu ini.
Harga yang ditawarkan pun bervariasi mulai dari Rp 600.000-Rp 2.500.000.
7. Gula Kelapa Buton
Jenis oleh-oleh satu ini cukup unik, dikemas menyerupai bawang putih dengan ukuran sebesar bola pingpong. Anda tidak boleh melewatkan ajanan yang terbuat dari gula aren asli, daging kelapa dan beras ketan ini.
Makanan unik khas Kepulauan Buton ini bisa ditemukan di Pelabuhan Kendari. Disana banyak masyarakat kepulauan yang menjajakan jenis makanan ini dengan harga yang relatif murah. Per ikatnya dengan isi 10 biji dijual Rp.20.000.
(nvl/nvl)