Museum Villa Yuliana di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) tak hanya tampak indah dengan bangunan gaya arsitektur Indis, yaitu perpaduan gaya Eropa dan gaya lokal Bugis. Bangunan museum yang sudah berdiri seabad lebih ini menyimpan berbagai koleksi, mulai dari fosil manusia purba hingga uang Belanda kuno.
Memasuki museum yang terletak di Jalan Pengayoman Watansoppeng ini, pengunjung langsung disuguhi beberapa koleksi antik peninggalan zaman dahulu kala. Di sebelah kiri ada ruangan khusus yang menyimpan fosil hewan purba yang ditemukan pada tahun 1993. Di antaranya, rahang gajah purba, fosil fragmen kura-kura raksasa, tengkorak babi rusa, serta fragmen gigi anoa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lalu, ada fosil kerbau hutan, berupa kerangka tulang dan giginya. Di museum ini juga tersimpan replica fosil tengkorak homo crectus, homo floreensis.
"Itu semua ditemukan peneliti di wilayah Kabupaten Soppeng pada tahun 1993. Semuanya tersimpan baik dalam ruangan," kata Juru Pelihara Villa Yuliana, Mustafa Minggu (20/2)
![]() |
Di ruangan sebelah kanan adalah ruangan batu. Ada fragmen fost kura-kura raksasa, kapak genggam, kapak perimbas, kapak penetak, alat pemotong, alat serpihan besar, serut samping, pisau batu. Termasuk alat batu zaman kuno berupa pahat bertangkai dan alat penarah.
"Kalau yang jenis batu mulai zaman paleolitikum, mesolitikum, neolitikum, dan megalitikum," sebut Mustafa.
Di ruangan dalam sangat terasa sejuk, padahal tidak ada AC. Corak keramiknya pula masih keramik saat pertama kali dibangun. Di dinding belakang ada foto Villa Yuliana tempo dulu, di depannya ada miniatur.
Di dinding terpajang foto-foto pejabat pemerintah tempo dulu, bangunan kuno, jembatang gantung. Buku-buku seputar sejarah Kabupaten Soppeng.
![]() |
Lantas di lantai dua villa ada uang kuno di ruangan sebelah kiri. Koleksi uang Belanda satu gulden, mata uang jepang senilai lima sen, uang Filipina lima piso, dan uang Indonesia buatan tempo dulu senilai Rp5 dan Rp10.
![]() |
Di bagian dalam lantai 2 terdapat, guci, keramik dan silsilah Kerajaan Soppeng. Ada keramik asal Cina sebagai bukti adanya kerjasama antara Kerajaan Soppeng dengan para pedagang China.
Villa Yuliana Belum Terdaftar Sebagai Situs Cagar Budaya
Villa Yuliana yang kini menjadi Landmark Bumi Latemmamala Soppeng ternyata belum dijadikan sebagai situs cagar budaya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Soppeng, Andi Sumangerukka menuturkan, saat ini pihaknya sementara akan mendaftarkannya sebagai situs cagar budaya. Belum masuknya Villa Yuliana sebagai situs cagar budaya membuat Pemda setempat terbatas memberikan anggaran perawatan museum.
"Ini sementara dibentuk Tim Ahli Cagar Budaya (TACB)-nya, saat ini baru tiga yang bersertifikasi, sedangkan syarat minimal 5," ucapnya.
![]() |
Sumangerukka menambahkan, jika mau diajukan penganggaran baik dari APBN dan APBD kabupaten harus ada pengakuan sebagai situs.
"Kalau di Soppeng situs cagar budaya sudah diinvetaris ada 23 situs, dan belum ada pengakuan semua itu termasuk Villa Yuliana. Kita sudah sampaikan di DPRD agar ada perhatian terkait dengan pengakuan situs ini," ujarnya.
(nvl/nvl)