Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone di bawah kepemimpinan Bupati Bone Andi Asman Sulaiman bersama Wakil Bupati Andi Akmal Pasluddin (Beramal) melakukan evaluasi kinerja aparatur sipil negara (ASN). Pemkab Bone melibatkan tim evaluasi dari Pemprov Sulsel.
Evaluasi ini berlangsung di La Teya Riduni, Kompleks Rujab Bupati Bone pada Senin (15/12) kemarin. Pemkab Bone melibatkan tim evaluator dari Pemprov Sulsel Setiawan Aswad, Andi Kasman, dan Rini yang diikuti sejumlah para pejabat Pemkab Bone.
"Evaluasi ini melibatkan tim dari Pemprov Sulsel bukan untuk mencari kesalahan, tetapi sebagai alat ukur kinerja. Apakah selama jabatan yang diemban itu berhasil atau tidak, cocok atau tidak, dan semua harus siap menerima koreksi dan masukan," ujar Bupati Bone Andi Asman Sulaiman kepada detikSulsel, Selasa (16/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi Asman mengatakan, satu per satu pejabat pimpinan tinggi pratama mempresentasikan capaian kinerja, program unggulan, hingga inovasi yang telah dijalankan di masing-masing perangkat daerah. Presentasi tersebut menjadi bahan penilaian objektif bagi tim evaluator dalam memetakan potensi, kinerja, dan kecocokan pejabat terhadap jabatan yang diemban.
"Evaluasi kinerja tidak boleh dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan atau bernuansa negatif. Menurutnya, evaluasi merupakan alat ukur yang adil dan transparan untuk mengetahui sejauh mana amanah jabatan dijalankan dengan baik," katanya.
Dia menyampaikan kepada seluruh pejabat agar tidak menjadikan status sosial atau jabatan sebagai penghalang untuk dievaluasi. Menurutnya, keterbukaan terhadap penilaian merupakan bagian dari profesionalisme ASN.
"Jangan karena status sosial kita lalu tidak mau dievaluasi. Kalau kinerja di suatu dinas belum maksimal, itu harus diterima sebagai bahan perbaikan," ucapnya.
Andi Asman menegaskan, bahwa seluruh jajaran pemerintahan telah berkomitmen untuk membawa Kabupaten Bone ke arah yang lebih baik. Setiap kebijakan dan kinerja harus berorientasi pada kemajuan daerah, bukan sebaliknya.
"Kita sudah berjanji akan menjadikan Bone lebih baik, bukan lebih buruk. Evaluasi kinerja berbasis manajemen talenta ini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan birokrasi Kabupaten Bone yang adaptif, berintegritas, dan berorientasi pada hasil nyata bagi kesejahteraan masyarakat," tegasnya.
Andi Asman kemudian menyoroti sektor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD). Dia menekankan pentingnya pengelolaan desa berbasis usaha dan industri melalui penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar desa memiliki sumber pendapatan yang mandiri.
"Dana desa jangan sampai hilang tanpa dampak. Desa harus berbasis usaha, industri, dan pendapatan. Bagaimana caranya dana desa ini diperkuat di sektor usaha sehingga desa bisa lebih mandiri dan inovatif," jelasnya.
(sar/asm)











































