Gadis berinisial GN (17) tega mencoba menyajikan takjil yang telah dicampur racun untuk ayah kandungnya inisial JR (40) di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Usut punya usut, wanita itu disuruh pria inisial AI yang merupakan pacarnya setelah dilaporkan kasus dugaan persetubuhan anak ke polisi.
"Disuruh sama pacarnya. Karena katanya (pacar GN), 'kalau mati bapakmu aman mi masalah'," kata JR kepada detikSulsel, Selasa (4/3/2025).
JR mengaku melaporkan pacar anaknya ke polisi pada Januari 2024 lalu. AI diduga telah melakukan persetubuhan terhadap GN pada Desember 2024 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah saya laporkan ke polisi itu laki-lakinya. Sudah lama saya laporkan ke polisi sekitar 2 bulan lalu" tuturnya.
Pacar anaknya hingga saat ini belum ditahan oleh polisi. JR berharap perkara ini bisa diusut tuntas polisi.
"Saya cuman berharap itu laporan cepat ditindak lanjuti," ungkap JR.
Sementara GN sendiri juga sempat dilaporkan ayahnya sendiri ke polisi usai ketahuan mencampur racun dalam takjil. Setelah sempat diamankan, GN sudah dipulangkan ke rumah.
"Sudah ada kembali di rumah, karena tidak ada barang bukti percakapan dengan pacarnya, sudah terhapus semua. Makanya saya kasih kembali saja di rumah dari pada saya bolak-balik ke Bone untuk urus ki," paparnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bone AKP Yusriadi Yusuf membenarkan telah menerima laporan kasus dugaan persetubuhan anak di bawah umur tersebut. Dia mengatakan kasus masih diselidiki karena terlapor AI masih dalam pencarian.
"Terduga pelaku masih kami lakukan pencarian. Kasus ini sudah ditangani oleh Unit PPA Polres Bone," ucap Yusriadi.
Sebelumnya diberitakan, gadis berinisial GN nekat mencampur racun hama ke dalam takjil. Takjil itu kemudian disajikan kepada ayahnya JR sebelum berbuka puasa pada Sabtu (1/3) sekitar pukul 18.00 Wita.
"Dari informasi yang kami terima si anak ini mencampurkan racun dalam takjil yang akan dipakai buka puasa oleh bapaknya. Racun yang digunakan jenis sidamethrin dalam kemasan kaleng," kata Kapolsek Bengo, Ipda Irah saat dihubungi, Senin (3/3).
(sar/asm)