Anggota DPRD Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Unru buka suara usai menyebut rakyat sebagai budak politik saat menerima mahasiswa yang berunjuk rasa di kantornya. Dia mengatakan mahasiswa salah memahami omongannya karena dipotong saat berbicara.
"Saya mau kemarin itu bantulah kami, tapi sebelum selesai berbicara dia (pendemo) langsung potong bilang kami tidak dibayar di sini. Adik-adik mahasiswa salah tanggapan, dia kira saya tujukan dirinya bahwa datang ke DPRD dibayar," ujar Andi Unru kepada detikSulsel, Selasa (11/2/2025).
Legislator Partai Gerindra itu mengaku ingin masyarakat Bone terbebas dari budak politik. Dia pun meminta peran mahasiswa dalam memberikan pemahaman politik kepada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maksud saya kemarin bagaimana kita ini adik-adik mahasiswa selaku punya pendidikan memberikan pemahaman politik kepada rakyat kita yang tidak punya pendidikan. Supaya mereka lepas dari perbudakan politik," katanya.
Lebih lanjut, Andi Unru mengatakan pihaknya telah menyiapkan ruang untuk Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) saat mahasiswa melakukan demo. RDPU itu terkait dugaan pungutan liar (pungli) di Tanjung Pallette.
"Awalnya disiapkan di Ruang Aspirasi, saya pikir di sana agak panas. Makanya saya minta di Ruang Banggar karena dingin, tetapi adik-adik mahasiswa mendesak untuk di Ruang Rapat Paripurna, saya bilang jangan, lebih baik di bawah (Ruang Banggar)," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Aliansi Mahasiswa Bone melakukan unjuk rasa di Kantor DPRD Bone pada Senin (10/2) sekitar pukul 13.30 Wita. Mereka menyampaikan aspirasi terkait dugaan pungli di objek wisata Tanjung Pallette.
Massa mahasiswa kemudian diterima oleh anggota DPRD Bone termasuk Andi Unru. Koordinator Lapangan (Korlap) Aliansi Mahasiswa Bone Angga Prayuda mengatakan saat itu, Andi Unru menyebut rakyat sebagai budak politik.
"Betul, di depan kami langsung bilang rakyat jadi budak politik. Makanya kami tidak terima dan merasa kami diprovokasi," ujar Angga Prayuda kepada detikSulsel, Selasa (11/2).
Dalam video beredar berdurasi 1 menit, Andi Unru ditemani Ketua DPRD Bone Andi Tenri Walinonong dan Ketua Komisi 1 DPRD Bone Rismono Sarlim menemui pendemo di depan Ruang Rapat Paripurna. Saat itu Andi Unru menyebut rakyat sebagai budak politik.
"Kami ini wakil rakyat, kami pahami wakil rakyat cuman rakyat sekarang menjadi budak politik. Karena rakyat selalu dibayar," sebut Andi Unru dalam video beredar.
Ucapan dari Andi Unru sontak membuat para pendemo emosi. Bahkan tidak terima perkataan itu, apalagi disebut gerakan dibayar.
(hsr/hsr)