Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), asyik melakukan video selfie dalam rapat membahas seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2024. Aktivitas legislator tersebut dilakukan saat tenaga teknis berstatus non-ASN mengeluh tidak kebagian formasi dalam rekrutmen PPPK tahun ini.
Peristiwa itu terjadi saat honorer tenaga teknis menyampaikan aspirasinya di ruangan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bone pada Kamis (17/10/2024). Momen anggota DPRD Bone yang melakukan selfie terekam kamera yang videonya viral di media sosial.
Dalam video beredar, pertemuan itu dipimpin Wakil Ketua DPRD Bone Khairul Amran. Dua legislator Bone lainnya, yakni Andi Muh Salam dan Andi Muh Idris Rahman tampak hadir mendengar penyampaian tenaga honorer di dalam ruangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sela-sela rapat itu, tampak Andi Muh Salam memegang handphone sembari melakukan selfie saat perwakilan tenaga honorer berbicara melalui pengeras suara. Andi Muh Salam yang mengenakan kacamata hitam tampak berpose di depan kamera ponselnya.
Tampak Andi Muh Idris kemudian mengangkat jempolnya saat Andi Muh Salam mengarahkan kamera. Sementara Khairul Amran ikut melambaikan tangan di depan kamera ponsel saat perwakilan tenaga honorer masih berbicara dalam rapat.
Andi Muh Salam membenarkan momen dirinya melakukan selfie dalam pertemuan itu. Pria yang akrab disapa Lilo itu berdalih hanya melakukan video selfie tanpa mengganggu aktivitas pertemuannya dengan tenaga honorer.
"Video itu. Manusiawi ji. Tanpa mengurangi apa yang kita perjuangkan bersama teman-teman honorer," kata Lilo kepada detikSulsel, Minggu (20/10).
Legislator Bone Fraksi NasDem ini enggan menanggapi lebih jauh terkait aktivitasnya tersebut. Dia menilai tenaga honorer saat itu pun tidak mempermasalahkan aktivitasnya yang melakukan selfie.
"Saya rasa itu hal biasa manusiawi ji. Itu bentuk kegembiraan kami bisa menerima aspirasi teman-teman honorer," imbuh Lilo.
Sementara itu, anggota DPRD Bone Andi Muh Idris Rahman memastikan akan mengawal aspirasi tenaga honorer tersebut. Dia mengatakan tenaga teknis berstatus non-ASN itu mempertanyakan nasibnya yang tidak kebagian formasi di seleksi PPPK 2024.
"Ini menjadi atensi kami di DPRD Bone sejak tahun 2022. Kita sudah minta 30 persen untuk tenaga honorer teknis, 30 persen kesehatan, kemudian 30 persen untuk tenaga pendidik, namun pemerintah tidak memperhatikan," ucap Idris.
Legislator Bone Fraksi Golkar ini menuturkan, pihaknya akan membawa aspirasi tenaga non-ASN ke KemenPAN-RB. Dia berharap ada solusi terbaik atas keluhan tenaga teknis berstatus honorer tersebut.
"Kami akan menyampaikan aspirasi ini ke pusat langsung, besok kita rapatkan jadwalnya berangkat. Kami juga menyampaikan ke pembawa aspirasi agar perwakilannya akan kami ikutkan," papar Idris.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Tenaga Teknis Tak Kebagian Formasi PPPK
Perwakilan honorer tenaga teknis, Andi Muh Akib mengaku tidak mempermasalahkan aktivitas video selfie legislator Bone saat pertemuan tersebut. Namun dia meminta anggota DPRD Bone bisa mengawal aspirasi mereka ke pemerintah pusat.
"Kita maklumilah itu kalau ber-selfie. Satu tujuan kita tidak mencari kesalahan siapa-siapa yang penting kita berjuang dan DPRD memperjuangkan aspirasi kami," tegas Akib kepada wartawan, Minggu (20/10).
Akib mengaku pihaknya turut meminta kejelasan Pemkab Bone sehingga seleksi PPPK 2024 dibuka tanpa formasi tenaga teknis. Pasalnya kata dia, Pemkab Bone hanya fokus menerima tenaga damkar dan tenaga kesehatan.
"Kita menuntut agar formasi dibuka juga bagi tenaga teknis. Keputusannya kita akan ke Jakarta bersama DPRD Bone, karena aspirasi ini akan dibawa langsung ke MenPAN-RB, dan ada beberapa perwakilan yang akan diikutkan," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Pj Sekda Bone Andi Fajaruddin belum menjelaskan alasan Pemkab Bone membuka seleksi PPPK tanpa formasi tenaga teknis. Namun pihaknya akan menindaklanjuti hasil rapat yang telah disampaikan para honorer tenaga teknis di DPRD Bone.
"Hasil rapat di DPRD, mau dikonsultasikan dulu ke KemenPAN-RB. Baru mau dikonsultasikan," ungkap Andi Fajaruddin.