PDAM Wae Manurunge Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkapkan sumber air baku berkurang diakibatkan aktivitas pertambangan di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo. Situasi ini mengakibatkan debit air di tiga kecamatan mengalami penurunan suplai air bersih.
"Analisa sementara penggundulan hutan dan aktivitas penambangan. Aktivitas tambang yang ada di Wollangi itu dekat sekali dengan sumber mata air," ujar Plt Direktur PDAM Wae Manurunge Andi Promal Pawi kepada detikSulsel, Senin (7/10/2024).
Promal mengatakan, aktivitas pertambangan yang berada di Wollangi awalnya tidak mengantongi izin. Namun pihak perusahaan sudah mengurus perizinan di Pemprov Sulsel 2023 lalu, meski belakangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bone menolak operasional tambang itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya ilegal, tapi sudah diurus izinnya di pemprov. Tapi DLH Bone tidak berikan rekomendasi sampai saat ini," kata Promal.
Dia mengungkapkan, sumber air baku PDAM Bone menurun karena faktor musim kemarau. Sebagian besar pinggiran Kota Watampone terdampak akibat kondisi tersebut.
"Di sisi lain debit air juga sudah mulai berkurang. Di Kecamatan Tanete Riattang yang paling terdampak Kelurahan Biru, dan Bukaka, di Kecamatan Tanete Riattang Timur Kelurahan Bajoe, dan Panyula, dan di Kecamatan Tanete Riattang Barat, Jalan Wahidin," bebernya.
Promal menambahkan, pihaknya saat ini sementara mencari sumber air lain yang pasokan airnya lebih besar. Untuk sementara PDAM Bone mendistribusikan air bersih melalui mobil tangki untuk warga di wilayah terdampak.
"Bone ini sungai bawah tanah. Makanya kami mau pelajari di mana bisa dibor, dan ini dikoordinasikan dengan ahli geologi di Unhas. Dalam waktu dekat kami ajak ke Bone jalan-jalan untuk meninjau mata air yang ada dan titik-titik mata air yang bagus," jelasnya.
"Untuk saat ini tetap kita bantu masyarakat yang butuh air. Mobil tangki PDAM stand by 2 unit," sambung Promal.
Sebelumnya diberitakan, Pj Bupati Bone Andi Winarno Eka Putra meninjau sumber air baku PDAM di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo dan Desa Cinnong, Kecamatan Ulaweng. Dari hasil peninjauan, sumber air baku di lokasi itu berkurang.
"Kemarin itu saya lihat sumber mata air di Wollangi dan Cinnong. Ada penambangan (di Wollangi), tapi sudah dihentikan. Menurut masyarakat katanya sudah 5 tahun beroperasi baru dihentikan," ujar Andi Winarno Eka Putera, Minggu (6/10).
Andi Winarno menuturkan pihaknya akan melakukan penelusuran terkait penyebab berkurangnya debit air di lokasi tersebut. Walaupun dia tidak menampik penyebabnya turut dipengaruhi musim kemarau.
"Kita tinjau (sumber mata air Wollangi dan Cinnong) karena sudah masuk musim kemarau. Tapi saya, belum bisa pastikan apakah itu karena tambang berkurangnya debit air. Saya belum melakukan penelusuran lebih lanjut, itu hanya info dari masyarakat," bebernya.
(sar/asm)