Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memastikan tidak ada kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan antrean kendaraan di sejumlah di SPBU, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pertamina mengungkap kondisi itu terjadi karena suplai ke SPBU terlambat datang imbas truk tangki BBM terjebak macet di jalan.
"Insyaallah nggak (tidak ada kelangkaan BBM). Suplai tersendat karena adanya truk terbalik di Tompo Ladang yang mengakibatkan antrean panjang dari arah Makassar ke Bone," ujar Area Manager Communication Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani kepada detikSulsel, Senin (9/9/2024).
Fahrougi mengatakan, truk terbalik di badan jalan di wilayah Tompo Ladang, Dusun Posso, Desa Padaelo, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros pada Sabtu (7/9). Kendaraan terbalik itu memicu kemacetan yang juga berdampak pada terhambatnya akses truk BBM Pertamina menuju Bone.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dia menegaskan truk BBM Pertamina telah melalui jalan tersebut dan telah sampai pada pengiriman di SPBU wilayah Bone pada Minggu (8/9) sore. Fahrougi memastikan suplai BBM akan kembali berangsur normal mulai hari ini.
"Bismillah (hari ini sudah mulai lancar). Pertamina terus melakukan upaya terbaik untuk melayani kebutuhan energi bagi seluruh masyarakat dengan terus bekerjasama dan melibatkan stakeholders terkait," katanya.
Dia menerangkan, stok BBM jenis solar di Integrated Terminal Makassar yang menjadi penyangga energi kebutuhan BBM dan LPG di wilayah Sulsel saat ini jumlah stoknya relatif aman. Untuk BBM jenis Solar subsidi sebanyak 17,7 ribu Kilo Liter (KL). Pertamina berupaya menjamin ketersediaan produk BBM lainnya dengan total stok Pertalite 8,1 ribu KL, dan Pertamax 350 ribu KL.
"Kondisi stok tersebut dalam kondisi stok yang relatif aman. Masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebihan, Pertamina mengupayakan stok BBM di SPBU tercukupi, Pertamina menyalurkan BBM sesuai dengan kuota yang diberikan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas)," terangnya.
"Jika masyarakat menemukan dan mencurigai adanya praktik-praktik kecurangan di lapangan, dapat melaporkan kepada aparat yang berwenang atau melaporkan ke Pertamina Call Center 135," sambung Fahrougi.
Sebelumnya diberitakan, antrean kendaraan terjadi di sejumlah SPBU di Bone karena stok BBM menipis. Di SPBU Lapawawoi, pengendara terpaksa antre berjam-jam sejak pagi tadi. Sementara di SPBU Jalan KH Agus Sali, kendaraan mengular 300 meter ke jalan.
Pengendara asal Bengo, Andi Heri juga sudah mengantre berjam-jam di SPBU Palakka. Dia mengaku baru akan meninggalkan SPBU ketika sudah mendapatkan jatah Solar.
"Jam 9 pagi saya antre, dan memang sudah panjang antrean. Katanya kalau bukan sore, malam baru ada solar, dan saya akan tunggu itu karena biar keliling ki cari juga tidak ada di dapat," ucap Heri.
(sar/asm)