Antrean panjang kendaraan terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) imbas suplai BBM telat. Pengendara pun terpaksa antre berjam-jam untuk bisa mendapat jatah pengisian BBM.
Pantauan detikSulsel di SPBU Lapawawoi, Senin (9/9/2024), kendaraan mengular hingga 150 meter ke jalan. Para pengendara antre sejak pagi hari lantaran Pertalite dan Solar kosong.
Di SPBU Palakka, kendaraan juga mengular hingga memicu kemacetan. Antrean kendaraan bahkan menghampiri di depan Terminal Petta Ponggawae.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sementara di SPBU Jalan KH Agus Salim, antrean kendaraan mengular hingga 300 meter. Para pengendara masih mengantre untuk mendapatkan jatah Solar dan Pertalite.
"Saya datang ke SPBU jam 7 pagi, karena saya pikir masih belum terlalu panjang antrean. Tetapi pas sampai sudah mulai panjang antrean dan Pertalite sudah tidak ada," kata pengendara bernama Hermansyah yang ditemui di SPBU Agus Salim.
Hermansyah mengatakan, BBM kosong di SPBU karena suplai terlambat. Dia mengaku mobil tangki Pertamina terjebak macet di Jalan Poros Maros-Bone, tepatnya di Tompo Ladang.
"Kosong memang BBM ini di SPBU. Info dari pegawai SPBU tadi kalau mobil tangki terjebak macet di Tompo Ladang, dan sampai harus menunggu truk dievakuasi," tuturnya.
Pengendara asal Bengo, Andi Heri juga sudah mengantre berjam-jam di SPBU Palakka. Dia mengaku baru akan meninggalkan SPBU ketika sudah mendapatkan jatah Solar.
"Jam 9 pagi saya antre, dan memang sudah panjang antrean. Katanya kalau bukan sore, malam baru ada solar, dan saya akan tunggu itu karena biar keliling ki cari juga tidak ada di dapat," ucap Heri.
Sementara itu, Area Manager Communication Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani menegaskan, antrean kendaraan di SPBU di Bone bukan karena stok BBM langka. Kondisi ini terjadi karena suplai BBM terlambat datang karena truk tangki terjebak macet pada Sabtu (7/9).
"Ada truk terbalik di Tompo Ladang kemarin karena jalan licin, sehingga menghambat kendaraan terutama roda empat yang lewat dari arah Makassar ke Bone maupun sebaliknya. Namun kita tetap upayakan suplai tidak terlambat ke Bone," ucap Fahrougi.
(sar/asm)