Para pemenang lomba Festival Tanjung Pallette, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), menagih Pemkab untuk segera membayar hadiah berupa uang tunai. Hadiah tersebut belum jelas kapan dicairkan sejak pemenang lomba diumumkan sebulan lalu.
"Saya ikut lomba video, dan alhamdulillah juara 2. Tapi sudah satu bulan ini belum diberikan hadiah, baru pelakat yang dikasih saat diumumkan tanggal 7 Agustus lalu," ujar peserta lomba video, Herman kepada detikSulsel, Jumat (6/9/2024).
Herman mengatakan, pemberian hadiah sejumlah kategori lomba dalam festival itu juga dilaporkan belum cair. Dia juga tidak mengetahui alasan pasti Pemkab Bone belum menyalurkan hadiah yang dijanjikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada yang dikasih uang hadiahnya sampai sekarang untuk semua kategori lomba. Kemarin sudah saya tanyakan ke panitia dan dinas pariwisata, mereka bilang uangnya belum cair," katanya.
Senada, pemenang lomba foto, Ucci juga tidak mengetahui kapan hadiah uang diberikan. Dia berharap Pemkab Bone transparan terkait pembayaran hadiah lomba.
"Ini ji mau ditahu kita ini, kapan akan diberikan hadiahnya. Karena setiap kami bertanya jawabannya hanya menggantung saja," sebut Ucci.
Sementara itu, Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Bone Nasrullah mengaku belum ada pemenang dari kategori lomba yang diberikan hadiah. Anggarannya masih berproses di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).
"Untuk kegiatan Festival Tanjung Pallette belum ada diberikan dana pembinaannya baik itu untuk UMKM, lomba bakar ikan, lomba fotografi, lomba film pendek, dan lomba lainnya. Sementara SPM (surat perintah membayar) sudah di Kepala Dinas Keuangan untuk proses pencairan," ucapnya.
Nasrullah menyampaikan, tidak hanya peserta lomba yang belum dibayarkan. Event organizer (EO) juga belum diberikan haknya.
"Setelah kegiatan belum ada dibayarkan. EO juga terpaksa berutang, karena dia siapkan semua sarana prasarana," bebernya.
Saat ditanyakan total anggaran, Nasrullah menjelaskan anggarannya cukup besar. Dia menegaskan kendalanya berada di BKAD, bukan di Dinas Pariwisata.
"Banyaklah (anggarannya), di atasnya (Rp 200 juta). Tersendat di keuangan, bukan di kita (Dinas Pariwisata). Itu anggaran tidak bisa dicairkan kalau tidak ada kegiatan karena dana hibah," sebutnya.
"Insyaallah cair secepatnya. Kalau sudah cair akan dipanggil semua yang juara," sambung Nasrullah.
(sar/asm)