Pertamina Ungkap Suplai BBM ke Bone Telat gegara Buka Tutup di Poros Camba

Pertamina Ungkap Suplai BBM ke Bone Telat gegara Buka Tutup di Poros Camba

Agung Pramono - detikSulsel
Sabtu, 29 Jun 2024 16:35 WIB
Antrean kendaraan di SPBU Bone.
Foto: Antrean kendaraan di SPBU Bone. (Agung Pramono/detikSulsel)
Bone -

Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi buka suara terkait suplai bahan bakar minyak (BBM) yang telat sampai ke sejumlah SPBU di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pertamina mengatakan suplai BBM telat karena sistem buka tutup di jalan poros Maros-Bone wilayah Campa atau Tompo Ladang.

"Sebagaimana diketahui, saat ini terdapat kondisi perbaikan jalan di wilayah Tompo Ladang, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros akibat longsor beberapa waktu lalu sehingga menghambat kendaraan roda dua maupun roda empat yang lewat dari arah Makassar ke Bone," ujar Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw kepada detikSulsel, Sabtu (29/6/2024).

Fahrougi mengatakan, untuk stok BBM jenis solar di Integrated Terminal Makassar yang menjadi penyangga energi kebutuhan BBM dan LPG di wilayah Sulsel saat ini jumlahnya relatif aman sebanyak 8,1 ribu kilo liter (KL). Selain BBM jenis solar, Pertamina berupaya menjamin ketersediaan produk BBM lainnya dengan total stok Pertalite 6,3 ribu KL, Pertamax 520 ribu KL, Pertadex 121 KL dan Pertamax Turbo 98 KL.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi stok tersebut dalam kondisi stok yang relatif aman. Masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebihan, Pertamina mengupayakan stok BBM di SPBU tercukupi. Pertamina menyalurkan BBM sesuai dengan kuota yang diberikan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas)," katanya.

"Pertamina terus melakukan upaya terbaik untuk melayani kebutuhan energi bagi seluruh masyarakat dengan terus bekerjasama dan melibatkan stakeholders terkait," sambung Fahrougi.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan, BBM bersubsidi merupakan hak masyarakat kurang mampu agar mendapatkan energi dengan harga terjangkau. Pihaknya menegaskan setiap penyelewengan terhadap BBM bersubsidi merupakan tindakan kriminal melawan hukum dan pelakunya akan berhadapan dengan aparat penegak hukum.

"Jika masyarakat menemukan dan mencurigai adanya praktik-praktik kecurangan di lapangan dapat melaporkan kepada aparat yang berwenang atau melaporkan ke Pertamina Call Center 135," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, antrean panjang terjadi di sejumlah SPBU di Kabupaten Bone, imbas suplai BBM telat pada Sabtu (29/6). Antrean kendaraan hingga 100 meter ke jalan terjadi di SPBU Taccipi.

Salah seorang sopir truk bernama Arman mengaku sudah antre sejak pagi untuk membeli solar. Hanya saja, hingga pukul 10.00 Wita, stok BBM belum juga ada.

"Saya antre dari pagi, tapi sampai sekarang belum ada solar," bebernya.




(hsr/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads