Pj Sekda Bone Andi Gunadil Ukra mengklaim rombongan kepala desa (kades) yang masuk tempat hiburan malam (THM) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), tidak melanggar. Andi Gunadil berdalih sejumlah kades sekadar melampiaskan lelah usai mengikuti bimbingan teknis (bimtek).
"Tidak ada juga kepala desa mabuk. Kepala desa hanya melampiaskan lelahnya, tidak ada yang macam-macam," ujar Andi Gunadil Ukra kepada detikSulsel, Jumat (17/5/2024).
Andi Gunadil yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bone ini mengatakan, rombongan kades itu hanya mencari suasana baru. Dia kembali menegaskan jika tidak ada hal negatif dari aktivitas kades itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau nonton musik saja, minum kopi dan makan pisang goreng tidak ada ji masalah. Apalagi tidak ada gerakan tambahan," katanya.
Dia menyebut, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) juga sudah mengklarifikasi persoalan ini. Dari hasil pemeriksaan belum ditemukan adanya unsur penggunaan dana desa saat kades ke THM.
"Kemendes dari temui beberapa kepala desa dan menyampaikan bahwa bimtek itu dibenarkan. Hanya saja bimtek di desa itu untuk peningkatan masyarakat harus di swakelola oleh desa, kalau bimtek aparatur pemerintah dilaksanakan oleh pemerintah," sebut Andi Gunadil.
Sebelumnya diberitakan, Tim dari Kemendes PDTT melakukan pemeriksaan terhadap 3 desa di Bone imbas kasus kades masuk ke THM usai mengikuti bimtek di Makassar. Tim Kemendes memeriksa penggunaan dana desa di tiga desa tersebut.
"3 desa yang didatangi, saya lupa nama desanya, saya belum buka catatannya. Kita hanya melihat penggunaan dana desanya," ujar salah seorang Tim Kemendes PDTT Winarno, Senin (13/5).
Winarno mengatakan, kades yang masuk ke THM masih simpang siur. Dia menyebut, pihaknya masih melakukan pengumpulan informasi.
"Masih simpang siur. Karena di THM itu kan ruang publik, dari mana pun bisa masuk ke situ," katanya.
(sar/asm)