Turun Tangan Kemendes Usut Rombongan Kades Bone ke THM Makassar Usai Bimtek

Turun Tangan Kemendes Usut Rombongan Kades Bone ke THM Makassar Usai Bimtek

Agung Pramono - detikSulsel
Minggu, 12 Mei 2024 07:00 WIB
Ucapan penyambutan kades asal Bone di salah satu THM di Makassar.
Foto: Ucapan penyambutan kades asal Bone di salah satu THM di Makassar. (Dok. Istimewa)
Bone -

Kasus rombongan kepala desa (kades) asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk ke tempat hiburan malam (THM) usai mengikuti bimbingan teknis (bimtek) di Makassar, menuai sorotan. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bahkan membentuk tim khusus untuk mengusut kasus tersebut.

Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa Kemendes PDTT Luthfy Latief mengaku sudah mendengar kabar adanya rombongan kades yang masuk ke THM usai mengikuti bimtek. Atas dasar itu, pihaknya akan mendalami informasi yang beredar.

"Sejak tadi malam saya sudah bentuk tim. Tim saya ini harus mendetilkan informasi yang beredar dan dana yang dipakai itu mengikuti bimtek," ujar Luthfy kepada detikSulsel, Sabtu (11/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luthfy juga kaget saat mendengar informasi rombongan kades masuk THM tersebut. Menurutnya, jika anggaran desa disalahgunakan untuk kegiatan di luar kewajaran, maka tentu akan menjadi temuan.

"Saya juga kaget baca beritanya, ini kadesnya ke Makassar ramai-ramai. Kami akan selidiki ini sumber dananya. Karena kalau dia gunakan dana desa sudah pasti keliru, karena dana desa untuk upaya peningkatan kapasitas warga," katanya.

ADVERTISEMENT

Lebih jauh Luthfy mengaku akan mendalami keterlibatan pemerintah daerah (pemda) dalam pelaksanaan bimtek tersebut. Dia juga mengaku akan menelusuri sumber dana yang digunakan dalam kegiatan bimtek.

"Makanya kita cari informasi, apa pemda yang laksanakan bimteknya. Tapi kalau kepala desa disuruh berurunan menggunakan dana desa itu tidak benar, melanggar Permen Kementerian Desa. Apalagi kalau kepala desa atau perangkat desa ramai-ramai ke hotel dan masuk ke tempat yang tidak tepat (THM) itu tidak benar," bebernya.

Dia juga menekankan segala kegiatan di desa mesti diketahui oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD). Luthfy mengatakan semua desa di bawah kendali Dinas PMD.

"Semua pergerakan di desa mesti ditahu oleh Dinas PMD. Dinas yang mengetahui aktivitas pembangunan dan pemberdayaan di semua desa, dan harus dibawa kendalinya," imbuh Luthfy.

Pengakuan kades di halaman selanjutnya.

Pengakuan Kades Ikut Bimtek

Salah seorang Kades berinisial YD mengungkapkan total ada 293 kades yang mengikuti bimtek di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, pada 8 Mei hingga 10 Mei 2024. Bimtek terkait Pengawasan dan Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa untuk Mencegah Penyimpangan itu diselenggarakan PT Putri Dewani Mandiri.

"Di Bone ada sekitar 293 kades yang ikuti bimtek, dan kita membayar Rp 5 juta langsung ke penyelenggara," ucap YD kepada detikSulsel, Jumat (10/5).

Sementara soal kades yang masuk THM, YD mengaku tidak mengetahui jumlahnya. Dia menyebut, ada juga beberapa kades yang langsung istirahat usai pembukaan bimtek.

"Tidak semua kades masuk di situ (THM). Banyak yang tinggal di kamar istirahat usai pembukaan," ujarnya.

Direktur PT Putri Dewani Mandiri Andi Muafiah juga turut buka suara soal bitmtek tersebut. Dia mengaku tidak ada agenda lain selain bimtek, termasuk ke THM.

"Kami yang menyelenggarakan kegiatan tersebut (bimtek) mulai tanggal 8 sampai 10 Mei. Bukan rangkaian kegiatan kami itu (THM). Kami hanya melaksanakan bimtek," ucapnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Detik-detik Longsor Tutup Jalan Trans Sulawesi di Bone Bolango"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)

Hide Ads