Sebanyak 270 guru honorer meminta ke Pj Bupati Bone Andi Islamuddin agar diprioritaskan untuk diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tanpa seleksi. Mereka mengklaim sudah memenuhi passing grade atau nilai ambang tes pada tes PPPK tahun sebelumnya.
Mereka menyampaikan aspirasinya di Kantor Bupati Bone pada Selasa (2/4) sekitar pukul 11.30 Wita. Para guru honorer itu turut disambut Pj Sekda Bone Andi Muhammad Guntur, Plt Kepala BKPSDM Bone Andi Tenriawaru, dan Sekretaris Disdik Bone Nursalam.
"Ketika ada formasi bisa saja langsung diakomodir 270 orang guru honorer ini. Maksudnya bisa sebagai daftar tunggu kuota PPPK guru," ujar salah seorang guru honorer Andi Yana Yusuf saat menyampaikan aspirasinya, Selasa (2/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi Yana mengklaim ratusan honorer tersebut sudah memenuhi nilai ambang batas untuk diangkat menjadi PPPK. Hanya saja pada seleksi PPPK 2023, kuota formasi guru yang tersedia terbatas hingga belum mampu mengakomodir semua guru honorer yang melamar.
"Kami lolos passing grade waktu tes PPPK 2023 cuman tidak ada formasi tahun ini. Kami minta yang lolos passing grade bisa diprioritaskan, agar ketika ada formasi langsung diakomodir tanpa seleksi," katanya.
Guru honorer lainnya asal Desa Matuju, Elis meminta Pemkab Bone untuk memberikan solusi bagi para tenaga pendidikan yang sudah lama mengabdi. Dia berharap Pemkab Bone tetap membuka pendaftaran untuk PPPK guru dengan kuota yang lebih besar.
"Besar harapan kami dibuka kuota tenaga guru dan meng-cover kami yang lulus ujian. Status kami sudah melewati nilai passing grade, hanya karena tak ada formasi makanya kami tidak terakomodir," ucap Elis.
"Apalagi kami dengar tahun ini yang dibuka hanya formasi tenaga teknis. Kami sudah 20 tahun mengabdi, sementara ada yang baru masuk dan pengabdian tak lama langsung terakomodir dan kami tersingkir," sambung Elis.
Sementara itu, Pj Bupati Bone Andi Islamuddin berharap agar seluruh guru honorer di Bone sudah bisa diangkat menjadi PPPK. Namun prosesnya dilakukan secara bertahap.
"Kami mengapresiasi pengabdian para teman-teman guru, dan harapan para guru honorer sama dengan harapan kami. Kami ingin semua guru honorer terangkat jadi ASN," kata Andi Islamuddin.
Andi Islamuddin menuturkan, Pemkab Bone sudah menerima 3.400 guru PPPK pada seleksi tahun sebelumnya. Biaya untuk mengakomodir penerimaan PPPK pun tergolong besar.
"Guru PPPK yang sudah diangkat 3.400 tahun 2023 kemarin, itu anggaran yang harus dikeluarkan sebanyak Rp 120 miliar per tahun," pungkasnya.
(sar/ata)