.webp)
"Dari 328 desa baru 76 yang dibayarkan ADD-nya hari ini. Masih ada 252 desa yang belum cair," ujar Ketua Apdesi Bone Andi Mappakaya Amier kepada detikSulsel, Kamis (21/3/2024).
Kepala Desa Tadang Palie itu mengatakan, keterlambatan pencairan ADD berdampak pada gaji seluruh aparat desa. Kondisi ini sudah lama dikeluhkan aparat dan perangkat desa.
"Bukan hanya kepala desa yang tidak terima gaji selama 3 bulan, termasuk perangkatnya karena lambatnya cair ADD," ungkapnya.
Padahal kata dia, pemerintah desa sudah memasukkan berkas permohonan sejak Januari 2024. Namun Pemkab Bone belum memberikan kepastian pembayarannya.
"Sudah banyak teman kepala desa yang mengeluh. Permohonan pencairan ADD sudah dimasukkan sejak bulan Januari dan belum diproses," ucapnya.
"Kami minta Pemkab Bone untuk segera mencairkan ADD-nya. Kasian para kepala desa dan perangkatnya yang memerlukan biaya tapi belum cair juga," sambung Andi Mappakaya.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bone Andi Gunadil Ukra menuturkan pembayaran ADD sudah diserahkan ke Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). Pihaknya sudah melengkapi syarat administrasinya, mulai dari pencairan desa mandiri atau desa non mandiri, belanja pegawai, maupun belanja fisik.
"Semua berkas desa sudah kami serahkan ke keuangan. Sisa menunggu saja pencairannya," ucap Andi Gunadil.
Sementara itu, Plt Kepala BKAD Bone Andi Irsal Mahmud menuturkan, alokasi dana desa itu dicairkan per triwulan. Dia menargetkan, pembayaran ADD triwulan I Januari-Maret dibayar akhir bulan ini.
"Ini sudah bulan Maret, dan sudah akan kami bayarkan. Kemungkinan di minggu terakhir Maret dan awal April," tambah Andi Irsal.
Andi Irsal menjelaskan, Pemkab Bone harus menyiapkan anggaran sebanyak Rp 26 miliar untuk membayar ADD. Dia meminta agar para kepala desa bersabar.
"Untuk dana desa itu triwulan 1 itu kami harus menyediakan kisaran Rp 26 miliar. Dimohon teman-teman kepala desa untuk bersabar," jelasnya.
(sar/asm)
