Pemkab Bone Raih Penghargaan Adipura 2024 Setelah 28 Tahun

Pemkab Bone Raih Penghargaan Adipura 2024 Setelah 28 Tahun

Agung Pramono - detikSulsel
Senin, 04 Mar 2024 16:15 WIB
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Dray Vibrianto.
Foto: Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Dray Vibrianto. (Agung Pramono/detikSulsel)
Bone - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), akhirnya meraih penghargaan Adipura tahun 2023 pada tahun 2024. Bone kembali meraih Adipura setelah 28 tahun.

"28 tahun baru kita dapat Piala Adipura. Terakhir tahun 1995," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bone Dray Vibrianto kepada detikSulsel, Senin (4/3/2024).

Dray mengatakan Pemkab Bone telah menerima undangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan itu akan diterima Pemkab Bone di Jakarta pada Selasa (5/3).

"Ini kami dedikasikan untuk masyarakat Bone, adipura ini bukan untuk pemerintah namun untuk masyarakat. Mudah-mudahan mindset masyarakat bisa semakin tinggi dalam menjaga kebersihan," katanya.

Dray melanjutkan, ada beberapa indikator yang menjadi penilaian dalam penghargaan Adipura ini. Salah satunya terkait pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA).

"Kita dinilai prosesnya seperti, daur ulang sampah, pemanfaatan gas metan, pemanfaatan TPA, pelayanan kesehatan di TPA. Untuk standar dapat adipura poin 73, kita dapat 74,85," beber Dray.

Dray menambahkan, penilaian Piala Adipura ini untuk tahun 2023 dan pelaksanaannya tahun 2024. Dia turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintahan era Bupati dan Wakil Bupati Periode 2013-2023 Andi Fahsar Padjalangi dan Ambo Dalle.

"Untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak mantan Bupati dan Wakil Bupati Andi Fahsar dan Ambo Dalle (Tafaddal) serta Pejabat Bupati Bone Andi Islamuddin atas dukungannya selama ini," jelasnya.

Dia menegaskan penghargaan ini berkat kerja sama seluruh stakeholder di Kabupaten Bone. Dray menekankan penghargaan Adipura ini sebagai motivasi agar DLH Bone untuk tetap konsisten menjaga lingkungan.

"Kami bisa membuktikan bahwa dengan segala keterbatasan, kami bisa mempersembahkan sesuatu yang insya allah yang dulunya dianggap tidak mungkin tapi bisa kita wujudkan," sambung Dray.


(sar/asm)

Hide Ads