KPU Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), mulai mendistribusikan logistik Pemilu 2024 di 6 kecamatan yang dianggap rawan dan sulit dijangkau. Logistik Pemilu ke daerah tersebut harus diangkut menggunakan motor karena medannya sulit.
"Kemarin kita lakukan pengiriman logistik Pemilu di 6 kecamatan yang dianggap secara medan dan geografis cukup rawan untuk kategori kecamatan," ujar Ketua KPU Bone Yusran Tajuddin kepada detikSulsel, Sabtu (10/2/2024).
Pelepasan logistik dilakukan di Gudang KPU Bone pada Jumat (9/2). Untuk 6 kecamatan yang dianggap rawan diantaranya Kecamatan Tellu Limpoe, Lamuru, Bontoconi, Libureng, Ponre, dan Cenrana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya yang sulit sudah dihitung waktu tempuh, jadi kita kasih turun lebih awal ditakutkan ada hambatan jika mendekati hari pencoblosan," kata Yusran.
"Itu sulit dibanding kecamatan yang lain, medannya sulit. Kalau di Tellu Limpoe di Desa Bontomasunggu tidak bisa diakses roda 4, di Desa Mattiro Walie, Kecamatan Bontocani harus lewat camba dan diangkut menggunakan motor," lanjutnya.
Yusran mengatakan, logistik pemilu tersebut akan disimpan di kecamatan. Logistik pemilu baru akan dibawa ke tempat pemungutan suara (TPS) pada H-1 pencoblosan.
"H-1 baru akan disalurkan ke desa-desa, dan semua logistik rampung di H-1. Kalau pengamanannya berjenjang, dari kabupaten kawal sampai kecamatan. Nanti polsek kawal ke desa-desa, dan berposko di setiap tempat logistik," jelas Yusran.
Sementara itu, Pj Bupati Bone Andi Islamuddin menyebutkan pendistribusian logistik akan disalurkan ke 27 kecamatan dan 372 desa/kelurahan. Dia berharap aparat TNI dan Polri melakukan pengawalan.
"Saya atas nama pemerintah Kabupaten Bone sangat berharap TNI-Polri bersama anggota KPU bekerjasama karena ini adalah tanggung jawab bersama," ucapnya.
(hsr/hmw)