Pemkab Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) berjanji akan membukakan formasi khusus bagi Damkar untuk tahun 2024. Perwakilan Satgas Damkar sudah bertemu Pj Bupati Bone Andi Islamuddin.
"Tadi sudah difasilitasi dengan Pj Bupati Bone, dan anggota Satgas Damkar diwakili oleh Andi Odde. Sudah ada solusi, sudah aman dan akan dibukakan formasi khusus bagi Damkar saja," ujar Kadis Damkar Bone Andi Iskandar kepada detikSulsel, Senin (5/2/2024).
Iskandar mengatakan, Pj Bupati Bone akan menyurat ke Kemendagri terkait pengajuan formasi khusus Damkar tersebut. Selain itu para Danton Damkar juga akan mengadakan pertemuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pj Bupati Bone akan menyurat ke Kemendagri untuk penerimaan PPPK khusus untuk Damkar tahun 2024. Jadi formasi khusus untuk Damkar dan tidak ada lagi campuri," katanya.
"Malam ini juga dikumpul anggota Satgas Damkar yang hanya para Danton di Kota Watampone," sambung Iskandar.
Dia mengklaim, aksi mogok kerja sudah tidak ada lagi. Para petugas Damkar yang tergabung dalam Satgas Damkar sudah mengambil armadanya untuk dibawa kembali ke Mako Damkar.
"Untuk mogok kerja tidak mi. Satgas Damkar sudah mengambil armadanya dibawa ke Mako," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah honorer Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bone mogok kerja usai gagal lolos seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Mereka protes hasil seleksi PPPK meloloskan orang-orang yang tidak sesuai keahliannya.
Aksi demonstrasi mogok kerja itu berlangsung di Kantor Bupati Bone, Jalan Ahmad Yani, Senin (5/2). Unjuk rasa itu ditandai dengan penyerahan seluruh kunci armada Damkar Bone ke panitia seleksi daerah (panselda) PPPK di kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bone.
"Libur, libur. Jika terjadi kebakaran hubungi Panselda," ujar salah seorang petugas Damkar Bone Aan saat ditemui di lokasi, Senin (5/2).
Aan menilai honorer Damkar Bone dibohongi terkait pengumuman hasil PPPK formasi damkar. Pemkab Bone tidak kunjung memberikan kejelasan terkait aspirasi mereka agar hasil seleksi ditinjau ulang.
"Pemadam dirampok haknya. Kami tidak ingin kejadian ini terulang di kemudian hari," bebernya.
(ata/ata)