10.686 Pemilih Pemula di Bone Belum Rekam e-KTP, Disdukcapil Sasar Pelosok

10.686 Pemilih Pemula di Bone Belum Rekam e-KTP, Disdukcapil Sasar Pelosok

Agung Pramono - detikSulsel
Senin, 05 Feb 2024 16:31 WIB
Petugas Disdukcapil Bone melakukan perekaman di Kantor Camat Lamuru. Agung Pramono/detikSulsel
Foto: Petugas Disdukcapil Bone melakukan perekaman di Kantor Camat Lamuru. Agung Pramono/detikSulsel
Bone -

Sebanyak 10.686 pemilih pemula di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), belum memiliki kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP. Disdukcapil Bone akan menyasar pelosok dan sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman agar mereka bisa menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024.

"Jumlah keseluruhan pemula di Bone per 31 Januari 2024 sebanyak 30.484 dan yang sudah melakukan perekaman sebanyak 19.798. Kemudian yang belum melakukan perekaman sebanyak 10.686," ujar Kadisdukcapil Bone Andi Saharuddin kepada detikSulsel, Senin (5/2/2024).

Saharuddin mengatakan untuk menuntaskan itu pihaknya akan menyasar daerah pelosok dan sekolah-sekolah di Bone. Termasuk tetap membuka pelayanan di hari Sabtu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan menyasar seluruh daerah pelosok dan sekolah melakukan perekaman. Kemudian kami juga tetap buka pelayanan setiap hari Sabtu," katanya.

Saharuddin menerangkan, untuk di sekolah-sekolah berdasarkan data ada 10 sekolah yang siswanya sebagian besar belum melakukan perekaman. Dari 10 sekolah tersebut sebanyak 1.478 pemilih yang akan didatangi untuk melakukan perekaman.

ADVERTISEMENT

"Ada 10 SMA yang akan kita datangi. Besok kita di SMA 15 dan Kecamatan Ulaweng," bebernya.

"Kami melakukan perekaman tidak melihat pemilih pemula atau bukan, yang pasti cukup umur kami rekam. Pelayanan ini untuk seluruh warga. Ada yang terdaftar dalam sistem di KPU ada juga tidak. Ini yang direkam rata-rata di luar dari sistem," sambung Saharuddin.

Dia menambahkan, sejauh ini pihaknya keliling melakukan perekaman di Kecamatan, Salomekko, Bontocani, Tellulimpoe, dan Lamuru. Antusias warga dalam merekam cukup tinggi.

"Setiap kami keliling antusias warga melakukan perekaman sangat tinggi. Perekaman tidak pernah di bawah 200 per hari. Bahkan kadang 300 lebih per hari saat di Lamuru," jelasnya.




(hmw/sar)

Hide Ads