Pj Gubernur Sulsel Harap BPN Beri Kepastian Lahan untuk Investasi Sapi Perah

Pj Gubernur Sulsel Harap BPN Beri Kepastian Lahan untuk Investasi Sapi Perah

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 02 Feb 2025 12:00 WIB
Pj Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry.
Foto: Pj Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry. (dok. Humas Pemprov Sulsel)
Makassar -

Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Fadjry Djufry berharap dukungan Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk memberikan kepastian lahan kepada investor. Fadjry menekankan adanya rencana investasi sapi perah.

Fadjry mengatakan investor asal Vietnam siap untuk menanamkan modal pengembangan sektor peternakan. Dia mengaku dibutuhkan lahan seluas 18.000 hektare untuk investasi sapi perah di Sulsel.

"Saya sudah menyampaikan kepada investornya bahwa status lahan 18 ribu hektare itu ada beberapa hektare yang bukan milik negara. Namun kita berharap agar secepatnya bisa disiapkan," kata Fadjry dalam keterangannya dikutip, Minggu (2/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadjry berharap peran BPN/ATR wilayah Sulsel ikut membantu memperjelas status lahan tersebut. Dia menekankan bahwa investor butuh kepercayaan agar rencana investasi di Sulsel berjalan lancar.

Fadjry turut mengajak seluruh stakeholder terkait mempermudah perizinan di Sulsel. Hal ini selaras dengan imbauan Presiden Prabowo Subianto yang menjadikan 2025 sebagai tahun investasi.

ADVERTISEMENT

"Ini kami titip bagaimana kepastian lahan negara yang dikuasai pihak lain bisa diambil alih. Sehingga kita bisa memberikan kepastian lahan di Kabupaten Wajo dan Sidrap sebagai lahan untuk sapi-sapi dari Vietnam itu," harap Fadjry.

Diketahui, Fadjry mendorong Sulsel sebagai sentra sapi perah. Dia mengaku rencana ini mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian (Kementan).

"Saya menjabat di sini kurang lebih dua hingga tiga bulan ini. Investor yang masuk ini dibantu Pak Menteri Pertanian. Menteri yang lain juga membantu supaya ada investasi masuk ke Sulsel," tuturnya.

Menurut Fadjry, investor membutuhkan lahan seluas 18.000 hektare untuk mengakomodir rencana investasi 250 ribu ekor sapi perah. Jika harga satu ekor sapi perah Rp 40 juta, maka untuk sapi saja nilai investasinya mencapai Rp 4 triliun.

"Kita sudah cek lokasinya, di Wajo dan Sidrap cocok untuk itu. Memang masih ada sedikit persoalan terkait dengan operasi lahan dari masyarakat," ucap Fadjry.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads