Mahasiswi program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar bernama Rasya Islami DJ meraih prestasi di kancah internasional. Rasya menyabet penghargaan dalam program Asia World Muslim Summit 2024.
Rasya mengikuti Asia World Muslim Summit 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 21-23 Maret 2024. Rasya mendapatkan penghargaan sebagai Honourable Academic Presenter, Honourable Delegate dan Asia Muslim Ambassador 2024 usai membawakan materi 'The Application of Robo Edu Based on VAKT with Local Culture Nuances to Improve the CALISTUNG Skills'.
"Penelitian ini menyelidiki bagaimana inovasi novel "Robo Edu Berbasis VAKT Bernuansa Budaya Sulawesi Selatan" dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan daya ingat siswa terkait mata pelajaran pendidikan dasar khususnya Calistung (membaca, menulis, dan berhitung)," kata Rasya dalam keterangannya, Senin (1/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasya menjelaskan, kegiatan ini diinisiasi oleh Studec International Academy yakni platform kolaboratif untuk pemuda Muslim dengan fokus pada pengembangan keterampilan pribadi dan profesional. Dia menyebut, kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan peserta menjadi pemimpin Muslim yang ideal.
"Guna membekali mereka menghadapi tantangan modern, mendorong dampak positif melalui landasan yang kuat dalam kepemimpinan, iman," bebernya.
Dia mengaku sangat bangga karena bisa mewakili negara, terkhusus kampus UMI untuk terus berkarya dan mewujudkan angan-angan. Namun dia juga mengaku tidak dapat berpuas diri atas pencapaiannya itu.
"Saya bertemu dengan 10 delegasi pemuda dari negara lain, sehingga membuat wawasan saya bertambah dalam melihat prestasi dan pengetahuan global di kancah internasional. Dalam kegiatan ini, saya mengambil tema SDGS #4 di bidang Quality Education. Dan alhamdulillah mendapatkan predikat sebagai Honorable Delegate dalam isu yang saya ambil," ungkapnya.
Sementara itu, Dekan FEB UMI Dr. Muhammad Syafii mengungkapkan, keikutsertaan Rasya dalam ajang ini adalah sebuah kesempatan pengembangan diri dan peluang bagi institusi. Termasuk memperkenalkan kualitas mahasiswa dan mahasiswi UMI di dunia internasional.
"Menjadi kesempatan yang baik untuk membangun, menjalin dan mengembangkan hubungan Internasional yang lebih luas lagi bagi kampus dan fakultas pada khususnya serta menunjukkan kepada dunia FEB UMI mampu bersaing secara internasional untuk mewujudkan World Class University," kata Muhammad Syafi.
(hsr/hsr)