Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamaluddin Jompa mengajak masyarakat untuk cerdas dalam memilih demi terwujudnya Pemilu Damai 2024. Jamaluddin lantas mengungkap makna di balik frasa cerdas memilih dalam pesta demokrasi.
Jamaluddin awalnya menjelaskan jika Unhas membuka ruang kepada calon presiden dan calon wakil presiden untuk berkampanye di Unhas. Hal ini sudah dilakukan Unhas merujuk pada Peraturan KPU nomor 20 tahun 2023.
"Sebenarnya Unhas itu telah mengundang para capres dan cawapres dan itu sah berdasarkan peraturan sehingga kami di Unhas telah membuka ruang itu," kata Jamaluddin dalam acara #DemiIndonesia di Hotel Four Points By Sheraton Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (30/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamaluddin menegaskan semua capres dan cawapres diundang memaparkan gagasannya. Tujuannya agar masyarakat yang masuk sebagai pemilih bisa mempertimbangkan pilihannya.
"Sehingga dalam proses itu kita berharap seseorang memilih itu setelah mempelajari. Ibaratnya kita memilih sesuatu, ingin membeli sesuatu, kan kita harus pilih-pilih dulu dengan tentu dengan mempelajari kemudian dengan melihat," tuturnya.
"Kita sangat berharap dengan konteks cerdas memilih dan demi indonesia ini saya berharap seluruh, ini kayaknya kalangan mahasiswa ini yah generasi milenial dan gen Z," tambah Jamaluddin.
Pihaknya mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam Pemilu 2024. Hal ini merupakan hak dari masyarakat Indonesia, khususnya yang sudah mempunyai hak memilih.
"Tentu cerdas memilih itu luas maknanya menurut saya walaupun tidak ada definisinya di sini tapi luas maknanya, artinya apa? Kita memilih itu sesuai dengan selera masing-masing tentu tidak ada yang salah dengan pilihan kita yang berbeda," ujarnya.
"Yang benar itu adalah bahwa kita telah mempertimbangkan dengan keinginan pribadi kita masing-masing. Kemudian saya milih si A, si B, si C bahwa nanti ada perbedaan dengan teman saya atau keluarga saya yang lain, itu tidak ada yang salah benar karena kalau kita memaksakan apa yang kita anggap benar itulah tidak cerdasnya kitab dalam memilih," jelas Jamaluddin.
Jika itu terjadi, Jamaluddin meyakini Pemilu Damai 2024 akan terwujud. Setelah pesta demokrasi, semua masyarakat akan kembali bersatu demi Indonesia Maju.
"Saya sangat berharap demi Indonesia ini, demi pemilihan damai ini, insyaallah damai itu indah dan indonesia akan damai, dan juga Indonesia akan indah kalau pemilu ini berhasil," tegasnya.
Dia kembali menekankan jika masyarakat sangat berkontribusi besar dalam pemilu. Masyarakat perlu turut serta membantu pemerintah mengawal agenda pesta demokrasi.
"Kenapa ini harus diulang-ulang? Karena jangan lupa banyak negara yang gagal di dalam melakukan pesta demokrasi dan akhirnya apa? Seluruh negara, seluruh warga negara, seluruh masyarakat bangsa itu kemudian ikut menderita karena gagal di dalam mengawal pemilu," ujar Jamaluddin.
Untuk diketahui, #DemiIndonesia merupakan roadshow edukasi yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang pemilu. Acara ini didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan Telkomsel.
Talk show dengan tema #DemiIndonesia Cerdas Memilih menghadirkan sejumlah pembicara. Narasumber dari Wali Kota Makassar Danny Pomanto termasuk, pihak Kodam XIV/Hasanuddin, Polda Sulsel, KPU Sulsel dan Bawaslu Sulsel.
(sar/hsr)