Dokter Puskesmas Patimpeng, Kabupaten Bone, dr Andi Rizki Tenryayu (29) menggagas program 'berkah' atau akronim dari berobat cukup sebut nomor rumah. Inovasi yang mengantarkannya menjadi juara 1 seleksi tenaga kesehatan (nakes) teladan tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2022.
"Alhamdulillah, berhasil lolos seleksi tenaga kesehatan teladan tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dan meraih peringkat pertama untuk kategori dokter," ucap dr Andi Rizki Tenryayu kepada detikSulsel pada Rabu (10/8/2022).
Rizki mengaku bangga atas pencapaian ini. Meski begitu menurutnya prestasi ini bentuk pengabdian kepada masyarakat di tanah kelahirannya, Kabupaten Bone.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu ini kebanggaan tersendiri untuk tanah kelahiran," ucap dia.
Rizki mengatakan seleksi nakes teladan tingkat Provinsi Sulsel 2022 ini diikuti perwakilan 10 kabupaten/kota. Di antaranya Pangkep, Parepare, Sidrap, Soppeng, Wajo, Bone, Luwu, Luwu Timur, Makassar, dan Takalar.
"Sebenarnya ada beberapa komponen penilaian umum yang memiliki bobot penilaian yang berbeda-beda dalam seleksi nakes teladan. Salah satu poin penilaian yang bobotnya cukup tinggi yaitu sebagai pencetus inovasi dalam bidangnya," sebutnya.
![]() |
Layani Warga Berdasarkan Nomor Rumah
dr Andi Rizki Tenryayu keluar sebagai juara I seleksi nakes teladan tingkat Sulsel kategori dokter berkat inovasinya bernama 'berkah'. Itu merupakan program yang sudah dia gagas sejak tahun 2019 lalu.
"Nama inovasinya Berkah (berobat cukup sebut nomor rumah). Karena nomor rumah sama dengan nomor rekam medik. Inovasi saya ini sudah berlangsung sejak tahun 2019," bebernya.
Inovasi ini dicetuskan sejak awal masih berstatus pegawai tidak tetap (PTT) di Puskesmas Patimpeng pada tahun 2019. Saat itu pasien yang ditangani menumpuk, dan antrean lumayan panjang.
Rizki mengungkapkan, ternyata penyebab antrean menumpuk karena pasien lupa membawa kartu berobat sebagai syarat berobat di puskesmas. Dari hasil penilaian saat itu, ada 9 dari 10 pasien yang berkunjung lupa membawa kartu berobatnya.
"Padahal seperti puskesmas pada umumnya, kartu berobat digunakan oleh petugas untuk mengakses rekam medik pasien. Apabila pasien lupa membawa kartu berobat, petugas terpaksa harus mencari rekam medik pasien satu per satu melalui buku register yang tentu memakan waktu," urai dia.
Rizki mengaku, solusi untuk pasien yang kehilangan kartu berobat petugas membuat kartu berobat baru, tetapi kejadian yang sama bisa saja berulang di kunjungan berikutnya. Jadi pencetakan kartu berobat ini dianggap boros dari segi biaya.
"Maka dari itu kami coba cari solusi, kira-kira apa yang bisa digunakan oleh pasien sebagai ganti kartu berobat. Sesuatu yang tidak perlu dibawa dalam bentuk kartu, tidak mudah hilang, dan tidak perlu dicetak berulang," imbuhnya.
Tahun 2019 di Kecamatan Patimpeng dilakukan pendataan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Dari pendataan itu didapat data seperti NIK, Nama, nomor kartu keluarga (KK), jumlah anggota keluarga, termasuk jumlah rumah dalam suatu desa.
"Dari situ mulai muncul gagasan, bagaimana kalau nomor urut ini dijadikan nomor rumah permanen saja sekalian. Nomor rumah ini disamakan dengan nomor rekam medik saja supaya pasien cukup hafal nomor rumah saja untuk berobat," sebutnya.
Sosialisasi internal mengenai ide sinkronisasi nomor rumah dengan nomor rekam medik ini pun dilakukan setelah idenya mendapat respons positif.
Akhirnya dilakukan pemberian nomor rumah di seluruh rumah penduduk. Prosesnya kurang lebih 4 bulan.
"Selama proses tersebut kami aktif melakukan sosialisasi melalui tatap muka maupun melalui sosial media tentang inovasi ini. Sejak awal tahun 2020, pasien sudah mulai terbiasa berobat cukup menyebutkan nomor rumah," jelasnya.
"Kalaupun pasien lupa nomor rumahnya, data yang kami kumpulkan tadi itu sudah dibuat dalam bentuk database. Jadi pasien cukup menyebutkan nama atau NIK-nya, nomor rumah dan rekam medik pasien tersebut dapat segera ditemukan," sambung Rizki.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Melayani hingga ke Daerah Terpencil
dr Andi Rizki Tenryayu mengaku menikmati profesi yang dia jalani selama 3 tahun terakhir. Wilayah kerja Puskesmas Patimpeng tempatnya bekerja yang berada di wilayah terpencil.
Akses yang sulit hingga perjalanan menyeberangi beberapa sungai dilalui demi memberikan pelayanan kesehatan masyarakat.
"Kalau musim hujan, kadang sulit memberikan pelayanan di dusun tersebut karena deras arus sungai. Yang masuk kategori terpencil itu ada 3 desa, tapi yang paling sulit diakses itu di Desa Pationgi tepatnya Dusun Dunru dan Pekkawae," ujarnya.
Diketahui, inovasi Rizki juga diikutkan dalam ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diadakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Inovasi Berkah UPT Puskesmas Patimpeng masuk top 30 Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Sulsel tahun 2022.
Simak Video "Video: Heboh 2 Nakes Jombang Live TikTok di Ruang Operasi, Berujung Dipecat"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/asm)