Pesawat buatan petani bernama Ibrahim (42) di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) belum bisa terbang karena terkendala landasan pacu. Ibrahim lalu berencana mengubah pesawatnya menjadi helikopter agar bisa lebih mudah terbang.
"Pesawatnya sudah berada di kebun raya Enrekang. Kemarin mau mi diterbangkan tapi melihat tracknya yang tidak layak makanya batal. Jadi masih terparkir di sana sekarang," kata Ibrahim saat dikonfirmasi, Rabu (3/8/2022).
Ibrahim mengungkapkan, sebenarnya pesawat rakitannya sudah bisa ia terbangkan. Hanya saja beberapa kerabatnya melarang karena landasan pacu yang digunakan belum sesuai dengan spesifikasi. Sehingga, dirinya berniat mengubah pesawat rakitan yang bertenaga 150 CC itu menjadi helikopter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau terbang sebenarnya bisa ji. Cuma beberapa keluarga takut kalau diterbangkan di landasan pacu yang tidak sesuai spesifikasi. Makanya saya mau ubah menjadi helikopter saja, karena kalau heli itu tidak perlu memerlukan landasan pacu terlalu panjang. Bisa diterbangkan di lapangan saja," ungkapnya.
Meski demikian, niatnya ingin mengubah pesawatnya menjadi helikopter terkendala dengan biaya. Saat ini kata dia, dirinya masih mengumpulkan uang pribadi untuk menggapai impiannya itu.
"Insyaaallah pasti akan jadi. Dalam waktu dekat saya bawa lagi pesawatnya ke kampung untuk diubah menjadi helikopter. Pasti biayanya besar, tapi saya harus rampungkan ini, sementara saya kumpulkan uang dulu demi impian," ujar Ibrahim diselingi tawa.
Ibrahim juga mengutarakan, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Enrekang belum memberikan respons mengenai pesawat rakitannya itu. Padahal, dirinya sudah melaporkan dengan Bupati Enrekang, Muslimin Bando secara langsung.
"Saya juga heran, saya sudah laporkan ke Bupati soal pesawatku ini tapi belum ada respons. Padahal inikan bisa buat bangga daerah juga. Tapi saya tidak mau kepikiran itu terlalu panjang, saya niat buat ini memang karena ya memang impian saya sejak kecil," uacpnya.
Sebelumnya diberitakan, Ibrahim merakit sebuah pesawat menggunakan mesin motor bekas, di Desa Tirowali, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang. Idenya itu berawal dari kekagumannya melihat pesawat tempur di televisi.
Ibrahim sebenarnya sama sekali tak memiliki dasar untuk merakit pesawat. Kesehariannya hanya bertani dan background pendidikannya adalah sarjana hukum. Meski demikian, mimpinya dari kecil untuk menciptakan pesawat terbang sendiri membuatnya termotivasi membaca di berbagai referensi.
"Saya petani tapi sarjana hukum. Sama sekali tidak ada dasar itu (merakit pesawat). Tapi namanya mimpi yah, itu membuat saya belajar, baca berbagai buku, sama referensi di internet juga," tandasnya.
(asm/tau)