Unhas Uji Bergerak Darat Pesawat Montir Tamatan SD, Bisa Melesat 240 Km/Jam

Unhas Uji Bergerak Darat Pesawat Montir Tamatan SD, Bisa Melesat 240 Km/Jam

Muh Ishak Agus - detikSulsel
Sabtu, 23 Apr 2022 14:46 WIB
Uji bergerak darat pesawat Haerul di Unhas
Uji bergerak darat pesawat Haerul di Unhas (Foto: Muh Ishak Agus/detikSulsel)
Gowa -

Pesawat jenis ultralight buatan montir lulusan SD asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Haerul resmi diuji coba bergerak darat di Kampus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas). Pesawat yang selama ini dikembangkan Unhas tersebut bisa melesat hingga 240 km/jam.

Pantauan detikSulsel di Kampus Fakultas Teknik Unhas di Jalan Malino, Kabupaten Gowa, Sabtu (23/4/2022), uji bergerak di darat dilakukan sekitar 40 menit. Uji coba dilakukan di trek lurus pada area kampus Fakultas Teknik Unhas.

Uji bergerak darat dilakukan di trek sepanjang 50 meter. Pesawat tampak bergerak mulus dan tak ada hambatan selama dua kali pengujian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya uji tes masih riskan. Sempit (landasan pacu) kita kondisikan," kata pilot uji coba Ansory Gemmy kepada wartawan.

Ansory mengatakan pesawat melaju normal namun masih butuh percobaan. Apalagi bila uji coba memang dilakukan di landasan pacu khusus pesawat.

ADVERTISEMENT

"Kalau sudah di landasan betul, aku sudah laju lebih kencang. (Maksimal) 240 km/jam. Kalau tadi ya cari aman-amannya saja," jelasnya.

Rektor Unhas Harap Industri Tertarik Kerja Sama

Uji bergerak darat pesawat Haerul di UnhasKetua Tim Pendampingan Pesawat Haerul (PPH) Prof Nasaruddin Salam dan Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu (Foto: Muh Ishak Agus)

Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu yang turut hadir saat uji bergerak darat pesawat ini menuturkan Unhas ingin menciptakan inovasi yang bisa dipergunakan untuk daerah dan masyarakat. Termasuk dengan penciptaan atau pembuatan pesawat ini.

"Awalnya termotivasi dari pak Haerul karena pak Haerul seorang awam yang bisa membuat produk. Terinspirasi itu, saya mensupport untuk teman fakultas teknik, Prof Nasaruddin dan tim mengembangkan produk pesawat kecil untuk fungsi tertentu," jelasnya.

Prof Dwia mengapresiasi pengembangan pesawat ini. Pihaknya berharap kedepan pesawat ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai fungsi seperti untuk pertanian, perkebunan, termasuk di PTPN digunakan untuk penyiraman pupuk dan sebagainya.

"Kita tinggal mendapatkan izin terbang dan lain-lain. Kita harapkan ada industri yang berminat mengambil produk ini untuk kita kerja sama untuk dipublikasi," tukasnya.




(tau/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads