Andi Sudirman Sulaiman telah satu tahun menjabat Plt Gubernur Sulawesi Selatan, setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Nurdin Abdullah. Hari ini, Andi Sudirman akan resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Gubernur Sulsel.
Selama menjabat Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel setahun ke belakang, Andi Sudirman Sulaiman dituntut tidak sekadar menjalankan roda pemerintah. Bebannya makin berat karena mesti memimpin Sulsel tanpa pasangan, sepeninggal Nurdin Abdullah yang nonaktif pasca-ditetapkan tersangka kasus korupsi 27 Februari 2021.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menunjuk Andi Sudirman Sulaiman menjabat Plt Gubernur Sulsel per 28 Februari 2021. Setahun perjalanan sebelum dilantik menjadi Gubernur Sulsel definitif hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamat politik dan pemerintahan dari UIN Firdaus Muhammad berharap Andi Sudirman Sulaiman komitmen menjalankan pemerintahan. Di samping mendorong pejabatnya bekerja dengan baik.
"Penerapan sistem pemerintahan good dan clean government butuh implementasi dengan baik," ujar Firdaus Muhammad, beberapa waktu yang lalu.
Berikut ini 7 capaian Andi Sudirman Sulaiman selama menjabat Plt Gubernur Sulsel yang dirangkum detikSulsel:
1. Andi Sudirman Sulaiman Bikin Ekonomi Tumbuh 4,65 %
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomian Sulsel tumbuh 4,65 % selama 2021. Capaian ini menempatkan Sulsel di urutan ketujuh dari seluruh Indonesia yang pertumbuhan ekonominya melebihi angka nasional 3,69 %.
"Dari sisi produksi, lapangan usaha pengadaan listrik dan gas mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 26,48 %. Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 31,73 %," tutur Kepala BPS Sulsel, Suntono saat rilis, Senin (7/2).
Di satu sisi ekonomi Sulsel triwulan IV-2021 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar -0,70 %. Namun jika merunut triwulan IV-2021 terhadap triwulan IV-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 7,89 %.
2. Ekspor Sulsel Meningkat 74,30 %
Perekonomian Sulsel yang tumbuh turut dipicu kinerja ekspor yang meningkat. BPS melaporkan capaian ekspor Sulsel Januari 2022 meningkat 74,30 % dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 74,04 Juta.
"Alhamdulillah nilai ekspor kita berdasarkan data BPS meningkat signifikan yakni mencapai USD 129,06 Juta atau setara dengan Rp 1,8 triliun," urai Andi Sudirman Sulaiman lewat keterangan persnya, Rabu (2/3).
Ada pun negara tujuan ekspor Sulsel, yaitu Jepang (58,71 %). Selanjutnya Tiongkok (21,93 %), India (12,65 %), Taiwan (1,86 %), dan Korea Selatan (1,01 %). Dengan komoditas tertinggi yang dikirim ke luar negeri, yakni nikel; besi dan baja; biji-bijian berminyak; garam, belerang dan kapur; serta lak, getah dan damar.
3. Pelaku UMKM Menggeliat
Pertumbuhan UMKM di Sulsel sangat signifikan. Sejak 2019 lalu terdata sekitar 940 ribu unit usaha, kemudian naik 1,2 juta pada 2020. Hingga akhir 2021, menjadi 1,5 juta unit usaha.
"Saya melihat potret UMKM di Provinsi Sulsel ini sangat menggembirakan," puji Wapres saat saat kunjungan kerjanya di Kota Makassar, Sulsel, Senin (31/1).
Dia pun mengimbau pemerintah setempat memfasilitasi UMKM. Dengan memberi intervensi kebijakan yang memudahkan dalam menjalankan aktivitas usaha, baik mempermudah izin, hingga pemberian insentif.
4. Produksi Beras 2,92 Juta Ton
BPS mencatat pada 2021 luas panen padi di Sulsel sebesar 0,99 juta hektar dengan produksi sebesar 5,09 juta ton gabah kering giling (GKG). Jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2021 mencapai 2,92 juta ton.
Produksi beras tahun 2021 untuk konsumsi pangan penduduk Sulsel itu mengalami peningkatan. Kenaikannya sebanyak 219,3 ribu ton atau 8,12 % dibandingkan produksi beras 2020 sebesar 2,7 juta ton.
Kepala BPS Sulsel Suntono menyatakan, produksi beras tertinggi pada 2021 terjadi pada April sebesar 0,53 juta ton dan September 0,61 juta ton dan Bulan . Sedangkan produksi beras terendah terjadi pada Bulan Juni, yaitu sebesar 0,06 juta ton.
5. Andi Sudirman Sulaiman Kembalikan Kejayaan Udang Windu
Sektor perikanan dalam hal budidaya udang windu jadi prioritas demi mengembalikan kejayaannya yang sempat redup tahun 1998 tahun. Hingga akhir tahun 2021, produksinya meningkat 11,47 % sebanyak 11.457,5 ton.
"Kita prioritaskan bagaimana udang windu karena menjadi rumusan bersama bagaimana kita mengembalikan kejayaan udang windu," ungkap Andi Sudirman Sulaiman dalam keterangan persnya, Jumat (20/8/2021).
Data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel pada tahun 2018, produksi udang windu tercatat hanya 10.169,5 ton. Angka ini kemudian meningkat jadi 10.370,2 ton di tahun 2019.
Pada tahun 2020, produksi udang windu tembus 10.595,4 ton. Hingga di tahun 2021 masih meningkat sebanyak 11.457,5 ton atau melebihi target yang direncanakan sebelumnya 11.125,20 ton.
6. Andi Sudirman Sulaiman Capai Kemantapan Jalan 70,01 %
Akhir tahun 2021 kondisi kemantapan jalan di Sulsel mencapai 70,01 %. Capaian ini meningkat 5 % dari kondisi kemantapan jalan provinsi pada tahun 2020 lalu di angka 65,90 %.
Sementara selama empat tahun terakhir 2018-2021, Pemprov Sulsel sudah melakukan penanganan sepanjang 174,05 km jalan terisolir. Jalan terisolir yang dimaksud yakni jalanan yang belum pernah ditangani atau jalan yang masih ada kondisinya jalan tanah/kerikil.
"Ini juga membuka akses mobilitas bagi masyarakat," kata Kepala Dinas PUTR Sulsel Astina Abbas dalam rilis yang diterima wartawan, Minggu (30/1).
(sar/nvl)