Tancap Gas Kinerja Ekspor, Ekonomi Sulsel Tumbuh 4,65 %

Tancap Gas Kinerja Ekspor, Ekonomi Sulsel Tumbuh 4,65 %

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 08 Mar 2022 05:05 WIB
Jokowi akan meresmikan proyek Makassar New Port (MNP). Pelabuhan ini bakal menjadi infrastruktur pendukung yang menjadikan kota tersebut hub di Indonesia Timur.
Foto: Aktivitas ekspor Sulsel meningkat. (Eduardo Simorangkir)
Makassar -

Perekonomian di Sulawesi Selatan (Sulsel) tumbuh 4,65 % selama tahun 2021. Kenaikan ini dipicu atas kinerja ekspor, penopang dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statisik (BPS) dilaporkan nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan Sulsel pada Bulan Januari 2022 mencapai USD 129,06 Juta. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 74,30 % dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD 74,04 Juta.

Meski di satu sisi capaian ekspor Januari 2022 tersebut mengalami penurunan sebesar 20,62 %. Apabila dibandingkan nilai ekspor bulan Desember 2021 yang mencapai USD 162,58 Juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita bandingkan dengan bulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya terutama di tahun 2020 dan 2021 angka ini meningkat sangat signifikan," ucap Kepala BPS Sulsel Suntono saat rilis data ekspor via virtual, Senin (1/3/2022).

Ada pun 5 komoditas utama unggulan ekspor Sulsel pada Januari 2022, yakni: nikel (55,30 %); besi dan baja (19,10 %); biji-bijian berminyak (9,46 %); garam, belerang dan kapur (4,56 %); serta lak, getah dan damar (3,82 %).

ADVERTISEMENT

Salah satu negara tujuan komoditas ekspor Sulsel, yakni Jepang (58,71 %). Selanjutnya Tiongkok (21,93 %), India (12,65 %), Taiwan (1,86 %), dan Korea Selatan (1,01 %).

Aktivitas ekspor yang makin meningkat ini turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Sulsel. Data BPS Sulsel melaporkan ekonomi Sulsel kumulatif selama tahun 2021 terhadap tahun 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 4,65 %.

Pertumbuhan ekonomi itu menempatkan Sulsel pada urutan ke-7 tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia, melebihi angka nasional yang tercatat 3,69 %. Hal itu disampaikan Kepala BPS Suntono saat rilis pertumbuhan ekonomi Sulsel triwulan IV-2021, Senin (7/2).

Angka itu lebih baik dibanding pada triwulan IV-2021 terhadap triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar -0,70 %. Jika berdasarkan triwulan IV-2021 terhadap triwulan IV-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 7,89 %.

"Dari sisi produksi, lapangan usaha pengadaan listrik dan gas mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 26,48 %. Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 31,73 %," lanjut Suntono.

Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengemukakan, kinerja ekspor terus ditingkatkan. Aktivitas ini turut berkontribusi besar pada upaya akselerasi pemulihan ekonomi Sulsel.

"Alhamdulillah nilai ekspor kita berdasarkan data BPS meningkat signifikan yakni mencapai USD 129,06 Juta atau setara dengan Rp 1,8 triliun," urai Andi Sudirman lewat keterangan persnya, Rabu (2/3).

Capaian ekspor Januari 2022 tersebut meningkat 74,30 % jika dibandingkan pada bulan yang sama pada tahun 2021 sebelumnya di angka USD 70,67 juta.

Pihaknya optimistis dengan peningkatan kinerja ekspor ini perekonomian Sulsel akan terus membaik. Komoditas unggulan yang diekspor melalui pelabuhan Sulsel akan terus digas.

"Tentu ini menjadi langkah kita untuk memulihkan perekonomian Sulsel terutama dalam masa pandemi yang masih melanda negara kita. Saya kira kita akan terus menggenjot nilai ekspor kita," papar Andi Sudirman.

Berdayakan UMKM Kelola Komoditas Ekspor

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memuji Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel yang memberdayakan UMKM. Pelaku usaha yang dibina untuk mengelola komoditas ekspor.

"Saya melihat potret UMKM di Provinsi Sulsel ini sangat menggembirakan," puji Wapres dalam keterangannya saat dalam kunjungan kerjanya di Kota Makassar, Sulsel, Senin (31/1).

Data Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel pada tahun 2019 tercatat lebih dari 940 ribu unit usaha. Angka ini meningkat jadi 1,2 juta unit usaha pada 2020. Lalu di tahun 2021 naik jadi 1,5 juta UMKM.

"Saya minta terus ditingkatkan pelayanannya dan pemberdayaannya (kepada UMKM)," lanjut Ma'ruf Amin.

Adapun rincian unit usaha UMKM Provinsi Sulsel, yakni 570 ribu unit pada sektor ekonomi pertanian, 450 ribu unit pada sektor perdagangan, 290 ribu unit pada sektor jasa.

Salah satu UMKM binaan Pemprov, yakni CV. Coconut Internasional Indonesia dari Makassar. Unit usaha yang memproduksi Teh Nipah yang merupakan minuman kesehatan yang tren di Korea. Selain itu, gula lontar atau palm jaggery, kayu sanrego, dan briket arang tempurung kelapa.

"Produk Briket arang tempurung kelapa ini kami sudah ekspor hampir semua negara di Timur Tengah serta eropa, seperti Jerman, Inggris, Turki, dan Rusia. Untuk produk gula lontar, kami sementara melengkapi izin untuk ekspor ke Korea," jelas Dirut CV. Coconut Internasional Indonesia, Asriani, Senin (3/1).




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads