Makna dan Filosofi Jersey HUT ke-109 PSM: Cerminkan Ciri Khas Bugis Makassar

Makna dan Filosofi Jersey HUT ke-109 PSM: Cerminkan Ciri Khas Bugis Makassar

Anggi Amelia - detikSulsel
Minggu, 03 Nov 2024 15:40 WIB
Jersey spesial HUT ke-109 PSM Makassar yang dikenakan Rasyid Bakri dan Ronald Fagundes saat launching.
Foto: Jersey spesial HUT ke-109 PSM Makassar yang dikenakan Rasyid Bakri dan Ronald Fagundes saat launching. (Dok. PSM Makassar)
Makassar -

PSM Makassar merilis jersey spesial dalam rangka hari ulang tahunnya yang ke-109. Jersey memiliki filosofi dan makna khusus yang menggambarkan ciri khas dari masyarakat Bugis Makassar.

Jersey spesial HUT ke-109 PSM Makassar itu dilaunching dalam acara yang digelar di XXI Mal Nipah, Sabtu (2/11/2024). Jersey tersebut juga akan digunakan pada laga PSM Vs Persik di Stadion Batakan, Balikpapan, Senin (4/11) besok.

"Jersey khusus ini ada tiga warna, ada biru, merah dan putih. Merah dan putih ini perpaduan jersey home dan PSM itu sendiri, sedangkan warna biru ini mencerminkan ciri khas orang Bugis Makassar yang selalu identik dengan ombak dan pinisi," ungkap Manajer PSM Makassar, Muhammad Nur Fajrin, Sabtu (2/11).

Selain warna, Fajrin mengungkap jika dalam jersey spesial HUT ke-109 juga terdapat elemen gambar yang memiliki filosofi khusus. Contohnya penambahan gambar Benteng Rotterdam di bagian depan jersey.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang paling menonjol selain warna pada tampilan depan adalah peta dari Benteng Rotterdam itu mencerminkan bagaimana kegigihan dari masyarakat Bugis Makassar pada masa tersebut, mencerminkan kegagahan dari kerajaan Gowa Tallo dalam mempertahan harga dirinya dari serangan dari Belanda pada masa itu," jelas Fajrin.

Tidak ketinggalan, pada bagian belakang jersey terdapat gambar peta Kerajaan Gowa Tallo. Fajrin menyebut, penambahan elemen ini adalah agar dapat mencerminkan kedaulatan dalam menjaga harga diri.

ADVERTISEMENT

"Pada bagian belakang itu adalah peta dari kerajaan Gowa Tallo, untuk mencerminkan bagaimana kedaulatan kerajaan Gowa Tallo pada masanya dalam menjaga harga dirinya bercermin dari Benteng Rotterdam," ucap Fajrin.

Fajri berharap jika jersey tersebut digunakan tidak hanya sebagai penutup badan saja, melainkan juga sebagai pengingat bahwa PSM juga harga diri masyarakat Bugis Makassar. Sebagaimana yang sudah turun temurun dijaga dalam sejarah.

"Itu yang kita harapkan bahwa, ini menandakan bahwa baju ini digunakan bukan hanya untuk menutup badan tapi juga menjadi pengingat bahwa yang kita bawa dalam lapangan adalah harga dirinya masyarakat Bugis Makassar," pungkas Fajrin.




(ata/sar)

Hide Ads