Desakan-Ancaman Asprov PSSI Sulteng Buntut Kontroversi Laga Lawan Aceh di PON

Desakan-Ancaman Asprov PSSI Sulteng Buntut Kontroversi Laga Lawan Aceh di PON

Hafis Hamdan - detikSulsel
Rabu, 18 Sep 2024 06:30 WIB
Pelatih Tim PON Sulteng, Zulkifli Syukur protes kepemimpinan wasit.
Foto: Pelatih Tim PON Sulteng, Zulkifli Syukur protes kepemimpinan wasit. (Dok. Istimewa)
Palu -

Asprov PSSI Sulawesi Tengah menegaskan pihaknya belum menerima kepemimpinan wasit yang dianggap tidak fair memimpin laga Aceh Vs Sulteng di PON XXI di Aceh-Sumut 2024. Asprov PSSI Sulteng mendesak laga tersebut diulang atau pihaknya akan menempuh jalur hukum.

Ketua Asprov PSSI Sulteng Hadianto Rasyid awalnya berbicara soal pihaknya menyikapi serius hal ini dengan mengirim nota keberatan ke PSSI. Selanjutnya dia akan menunggu hasil investigasi dari PSSI terhadap laga sarat kontroversi itu.

"Nanti kan (ada) hasil investigasi yang dilakukan oleh PSSI. Kalau misalnya wasitnya tidak benar, berarti pertandingan diulang," ujar Hadianto Rasyid kepada detikcom, Senin (16/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau hasil wasit tidak benar, karena posisinya kan 1-1. Itu pun 1-1 karena praktek buruk wasit, mencari cara agar kita kalah," cetusnya.

Hadianto tak menampik pertandingan tersebut diulang sebab dianggap dapat menjaga marwah sepakbola Indonesia serta ajang PON selanjutnya. Dia bahkan menegaskan pihaknya akan menempuh jalur hukum jika pertandingan Aceh Vs Sulteng tersebut tidak diulang.

ADVERTISEMENT

"Kalau tidak ada pertandingan ulang maka kita akan lakukan langkah hukum, kita lakukan laporan ke kepolisian (terkait) kriminalisasi, kriminalisasi lah pertandingan ini," ucapnya.

Kesaksian Manajer: Wasit Panik Saat Aceh Tertinggal

Kontroversi wasit PON XXI Eko Agus Sugiharto yang memimpin pertandingan tim sepakbola Sulteng Vs Aceh juga menuai sorotan dari Manajer Sulteng, Susik. Dia menuding wasit bahkan sudah panik saat timnya unggul sementara atas tim tuan rumah.

"Jadi ketika Aceh diisi satu gol, yang panik tuh bukan pemain, yang panik bukan penonton akan tetapi perangkat pertandingan yang panik," kata Susik kepada detikcom, Senin (16/9).

Menurut Susik, kepemimpinan kontroversial wasit tersebut juga dapat dipahami bagi orang yang kurang mengerti dengan sepakbola sekalipun. Dia menilai keputusan wasit yang tidak fair itulah yang membuat mental pemain Sulteng jatuh.

"Keputusan-keputusan yang tidak masuk akal yang kami semua pasti paham kok, saya juga meskipun manajer saya juga pemain bola, jadi saya paham bagaimana, sedangkan orang yang tidak main bola pasti paham juga, bagaimana kami ini di official mantan-mantan pemain bola," tuturnya.

Susik lantas menyinggung wasit pengganti di pertandingan itu. Menurutnya, wasit pengganti juga melahirkan keputusan kontroversial dan tidak fair.

"Sama saja, perangkat pertandingan mulai dari wasit utama, asisten nda (tidak) ada yang beda," katanya.




(hmw/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads